Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sebuah Nasihat untuk Diri: Work, Life and Ibadah Balance

23 Maret 2024   23:24 Diperbarui: 23 Maret 2024   23:31 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pixabay.com

Hidup di dunia yang sangat singkat, dengan rutinitas yang padat, berjuang dari pagi hingga malam yang pekat, agar hidup tidak melarat, kadang membuat lupa bahwa kita akan sekarat.

Untuk mengatasi agar hidup tidak semrawut, perlu diterapkan manajemen agar tercipta keseimbangan. Jika sudah tercipta balance, hidup kita akan lebih terarah, sehat lahir batin, dan ujung-ujungnya tidak mati dalam kesia-siaan.

Untuk menggapai keseimbangan hidup, bagilah waktu menjadi 3 urusan global. 3 kategori urusan tersebut adalah urusan dengan sang Pencipta/Allah, urusan pribadi dan keluarga, serta urusan sosial.

Agama apapun, pasti mengajarkan agar senantiasa melaksanakan ibadah. Semua hal positif yang kita kerjakan, harus diniatkan untuk beribadah.

Aktivitas yang mesti ada dalam kehidupan kita adalah:  bekerja untuk menafkahi keluarga, berolahraga, membahagiakan keluarga dengan mengajak mereka berpiknik, berbuat baik untuk sosial kemasyarakatan, serta aktivitas positif lainnya, yang semuanya mesti diniatkan sebagai ibadah.

Dari ketiga urusan itu, urusan agama mesti diprioritaskan. Merujuk pada QS Al Qisos Ayat 77:
Apapun pemberian Allah kepadamu, maka jadikanlah fasilitas untuk menggapai kebahagiaan di akhirat kelak, sebab dunia merupakan kebun pertanian yg nanti akan kita panen di akhirat.

Dan janganlah lupa bahwa kita sudah punya bagian masing-masing untuk kehidupan dunia, jodoh, kematian, rizki, kebahagian dan lain-lain. Sudah ada ketentuan yg pasti dari Allah Sang Maha Pengatur. Jika mindset kita sudah tertanam seperti itu, masalah hidup seberat apapun pasti mudah diatasi.

Gunakanlah segala fasilitas dunia ini untuk memperbanyak ketaatan walau dengan sedikit apa yang kita punya, sesungguhnya Allah maha menerima dan mengetahui.

Perbanyaklah amal kebaikan seperti Allah telah banyak berbuat baik kepada kita.

Jadi, semangat kerja mencari kebahagian dunia harus semata-mata karena tujuan pencapaian bahagia hidup di akhirat. Jangan sampai semangat mencari uang, akhirnya lupa ibadah, lupa bersantai dengan keluarga, lupa sedekah, lupa pergi ke mesjid, dan lupa segalanya.

Ketika Nabi mengharuskan kita untuk selalu ingat akan kematian, itu semata-mata supaya kita selalu waspada dan hati-hatj bahwa kehidupan dunia hanya sementara.

Sehingga para ulama mengatakan "cara mengingat kematian adalah semangat untuk menjalani kehidupan"
Karena memang kehidupan sekarang adalah penentu kebahagiaan kehidupan di akhirat.

Sekian. Mohon maaf bukan menggurui, ini hanya sekedar nasehat untuk diri yang banyak khilaf dan tidak mawas diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun