Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit di Alun-Alun dan Mesjid Agung Manonjaya

16 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   13:48 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokrpi. Keindahan Mesjid Agung Manonjaya

Salah satu tempat favorit untuk ngabuburit di wilayah Tasikmalaya adalah alun-alun Manonjaya. Di sebelah barat alun-alun, berdiri dengan gagahnya mesjid bersejarah, Mesjid Agung Manonjaya.

Kami ngabuburit di sini tadi sore. Sebetulnya tidak sengaja, karena kalau sengaja, jarak dari Kota Banjar ke Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, cukup jauh, kurang lebih 30 Km. 

Perjalanan dari Banjar ke Garut untuk menyambangi ibu saya, biasanya kami tempuh melalui jalur lintas selatan Cimaragas Manonjaya. Sore ini, kami berhenti istirahat dulu sejenak sekaligus ngabuburit di alun-alun Manonjaya.

Kurang lebih 30 menit kami berada di alun-alun Manonjaya ini. Banyak sekali penjual makanan juga pedagang mainan yang berjualan di sini. 

Setiap kali melintas alun-alun Manonjaya, Alif, anak kami, pasti memaksa untuk berhenti dulu di sini. Tadi sore pun begitu, Alif memaksa saya untuk memarkirkan dulu mobil, dan turun sekedar membeli makanan untuk takjil dan berkeliling di alun-alun. Istri dan kakak perempuan saya menunggu di mobil. 

Sewaan mobil mainan, otopet, layang-layang, dan penjual mainan lainnya tersedia di sini. Berbagai makanan pun tersedia, bakso, mie ayam, batagor, martabak, lengkap semua ada pokoknya. 

Alun-alun dan mesjid agung Manonjaya menjadi tempat favorit masyarakat untuk ngabuburit selama bulan Ramadhan. Jangankan di bulan Ramadhan, di bulan biasa pun setiap sore tempat ini dikunjungi masyarakat sekitar. 

Mesjid Agung Manonjaya, didirikan sejak zaman Belanda. Ketika itu, Tasikmalaya masih bernama Kabupaten Sukapura. Awalnya, mesjid Manonjaya dibangun berupa mushola oleh Bupati Sukapura ke-8, yakni Raden Tumenggung Danuningrat atau Raden Rangga Adipati Wiradadaha. 

Dibangunnya Mesjid Agung Manonjaya tidak terlepas dari sejarah perpindahan ibukota Sukapura, yang awalnya berlokasi di Sukapura, pindah ke Harjawinangun (sekarang disebut Manonjaya). 

Beberapa bagian unsur bangunan masjid yang merupakan campuran unsur-unsur lokal dengan neoklasik Eropa. Terlihat dari bagian atap masjid yang tidak memiliki kubah seperti kebanyakan mesjid lainnya.

Masjid Agung Manonjaya ini memakai atap tumpang tiga dengan mustaka, peninggalan dari Syekh Abdul Muhyi, seorang ulama besar yang identik dengan tempat ziarah Pamijahan, Tasikmalaya.

Dokrpi. Keindahan Mesjid Agung Manonjaya
Dokrpi. Keindahan Mesjid Agung Manonjaya

Mengingat betapa tidak ternilainya keindahan arsitektur serta sejarah pembangunan mesjid Agung Manonjaya ini, pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai warisan cagar budaya melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1999.

Dengan begitu, pengurus mesjid tidak boleh mengubah bentuk bangunan mesjid ini. Ornamennya harus tetap sama dengan desain lama semenjak dibangun pada tahun 1837 Masehi. 

Di bagian prasasti di halaman mesjid, tertulis bahwa pada tahun 1889, pada masa pemerintahan Raden Tumenggung Wira Adiningrat dilakukan perubahan atau pembangunan tambahan di mesjid Agung yang sangat artistik ini. 

Alun-alun serta Mesjid Agung Manonjaya, merupakan perpaduan tempat ngabuburit yang saling melengkapi. Dengan alun-alun yang luas, lapang sepakbola yang representatif, dan luasnya area untuk pedagang kaki lima, membuat tempat ini layak untuk dijadikan tempat ngabuburit favorit. 

Baik alun-alun, maupun mesjid Agung Manonjaya, terawat dengan baik. Sayangnya, saya belum berkesempatan untuk mewancarai pengurus DKM Mesjid Agung bersejarah ini. Insya Allah lain kali, saya akan menulis tentang mesjid ini dengan lebih detail. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun