Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harga Beras VS Skin Care: Ojo Dibanding-bandingke

6 Maret 2024   01:41 Diperbarui: 6 Maret 2024   01:58 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakak perempuan saya, yang seorang kepala SD, saya lihat sama dengan ibu-ibu lainnya. Tidak pernah sekalipun terlihat glamour dan membeli skin care yang mahal. Kakak saya paling hanya mengeluarkan 100 hingga 200 ribu. Itupun terpakai lama karena jarang bersolek. 

Di rumah saya pun sama. Alhamdulillah, saya bersyukur memiliki  istri yang tidak ribet urusan dandan. Dia tahu penghasilan suaminya tidak sebesar anggota DPR. Sehari-hari, istri saya berdandan alami. Dan saya sangat suka istri saya bersolek seperti itu. Di mata saya, dia selalu terlihat cantik karena selalu berwudhu minimal 5 kali sehari. Putih dan mulus kulitnya (sedikit sombong he-he). 

Bukan berarti istri saya tidak menganggarkan belanja skin care sih, dia juga membelinya seharga 200 ribuan, tapi lagi-lagi, untuk jangka waktu yang lama, dan tidak pernah dianggap sebagai kebutuhan primer. Tidak beli pun tidak masalah.

Balik lagi ke beras. Sebagai makanan sumber energi pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, keberadaan beras adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Mau tidak mau, beras harus ada setiap saat. Meskipun ada makanan alternatif pengganti, beras tidak bisa begitu saja hilang dari peredaran piring, hehe. Hidup beras! He. 

Jadi kesimpulannya bagaimana nih? Baiklah saya coba untuk sederhanakan. Jangan bandingkan harga stomach care (beras) dengan skin care, karena:  

1. Kategori keduanya berbeda. Beras sebagai kebutuhan primer dan skin care sebagai kebutuhan sekunder (bahkan tersier) adalah dua hal terpisah yang tidak bisa dibanding-bandingkan. 

2. Konsumen beras datang dari semua kalangan. Mulai pengamen hingga presiden, dari tukang cukur hingga direktur, semua suka makan nasi. Sedangkan konsumen skin care, digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Kalangan bawah hanya menggunakan bedak seadanya. Ketiadaan skin care -bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah- tidak akan membuat mereka menjerit kelaparan bedak. 

3. Pemerintah memiliki power untuk ikut serta mengendalikan harga beras, sedangkan untuk patokan harga skin care, sepertinya bukan urusan pemerintah. Itu adalah hak prerogatif pengusaha skin care, yang transaksinya pun berdasarkan kesepakatan pembeli dan penjual, tidak ada campur tangan pemerintah. Jika sebuah produk kosmetik dirasa mahal dan tidak terbeli, konsumen bisa dengan mudah mencari merk pengganti lainnya. 

Dokpri. Ratusan warga Kota Banjar mengantri untuk membeli beras murah, dan tak pernah mengantri untuk membeli bedak murah.
Dokpri. Ratusan warga Kota Banjar mengantri untuk membeli beras murah, dan tak pernah mengantri untuk membeli bedak murah.

Cukup sekian analisa saya. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Semoga negeri ini menjadi negeri yang lebih makmur, sejahtera rakyatnya, sehat sentosa para pemimpinnya. Saya tutup dengan quote hari ini: 

Semahal-mahalnya harga skin care untuk merawat muka, jauh lebih mahal lagi biaya pencitraan untuk mencari muka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun