Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Eksistensi Dewan Pendidikan

23 Februari 2024   15:44 Diperbarui: 23 Februari 2024   16:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kompleksitas permasalahan di dunia pendidikan membutuhkan perhatian ekstra dari semua kalangan. Peningkatan mutu pendidikan bukan hanya tanggungjawab sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, namun diperlukan keterlibatan  pemimpin hingga daerah,  baik unsur eksekutif maupun legislatif. 

Seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk  Komisi Pendidikan di DPR dan DPRD, mestinya sering "turun ke bawah" secara langsung untuk memahami dan memecahkan masalah yang terjadi. 

Tidak hanya itu, salah satu elemen penting dalam menjamin keberlangsungan sebuah proses pendidikan yang bermutu adalah eksistensi Dewan Pendidikan di daerah.

Peranan Dewan Pendidikan di daerah sangat vital mengingat tugasnya dalam menghimpun, menganalisis, dan memberikan rekomendasi kepada gubernur, bupati/walikota atas keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan.

Dewan Pendidikan pun bisa melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan kepada komite sekolah, K3S, MKKS serta Dinas Pendidikan, sehingga bisa mencegah timbulnya permasalahan yang tidak diinginkan. 

Pemerintah pusat pun menyadari hal ini, bahkan saking pentingnya keberadaan Dewan Pendidikan, ketentuannya diatur pada UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pada bagian ke-tiga pasal 56, dan juklak juknisnya pun tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Melihat fungsi Dewan Pendidikan yang sangat penting dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dengan cara memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, maka pembentukan Dewan Pendidikan dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota adalah sebuah keharusan. 

Di Jawa Barat, pengukuhan Dewan Pendidikan Jawa Barat oleh Gubernur Provinsi Jabar pada tahun 2019, belum sepenuhnya diikuti oleh pembentukan Dewan Pendidikan di daerah. Kota Banjar, misalnya, hingga saat ini belum ada Perda atau Perwal yang mengatur tentang pembentukan Dewan Pendidikan di Kota Banjar. 

Penulis tidak tahu, apakah Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Banjar untuk segera membentuk Dewan Pendidikan, atau Pemerintah Kota Banjar yang tidak responsif? 

Padahal jika dicermati secara mendalam, Dewan Pendidikan adalah salah satu elemen vital untuk membantu tercapainya pendidikan bermutu, apalagi jika dikaitkan dengan upaya Gubernur Jawa Barat untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.      

Tercapainya tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman da bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur, harus didorong oleh political will dari pemerintah dalam menghidupkan dan menggerakkan seluruh komponen yang diperlukan. 

Dewan Pendidikan sebagai bagian dari elemen pengawasan pendidikan, mestinya tidak hanya sekedar "asal jalan" dan bekerja mengolah data statistik saja, namun harus berupaya memahami permasalahan makro dan mikro yang terjadi di dunia pendidikan, serta memberikan solusi cerdas dalam mengatasinya. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun