Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Book

Menulis Penggalan Buku di Platform Kompasiana

20 Februari 2024   17:07 Diperbarui: 21 Februari 2024   06:19 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Tim Kompasiana dan teman-teman Kompasianer yang saya hormati, mohon izin sebelumnya, di hari-hari tertentu, saya akan menyuguhkan lagi materi-materi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang saya ampu sebagai Bahasa Inggris. 

Materi saya paparkan dalam Bahasa Indonesia, karena target pembaca saya adalah: 

1. Pelajar tingkat SMP/sederajat 

2. Pelajar tingkat SMA/sederajat 

3. Teman-teman Kompasianer yang masih level pemula dalam Bahasa Inggris (untuk para suhu, silahkan skip saja, he-he). 

Melihat target pembaca yang saya sebutkan di atas, jadi jika saya menjelaskan teori ini dalam Bahasa Inggris, percuma juga kan? Pasti pembacanya akan menangis sedih...karena tidak mengerti, he-he. 

Materi-materi  Bahasa Inggris yang telah dan akan saya tulis di Kompasiana pun merupakan penggalan-penggalan dari bahan buku yang sedang saya susun. Terkait judulnya, mohon masukan dari teman-teman Kompasianer, kira-kira apa ya? Mohon tulis ide Anda di kolom komentar. 

Intinya, buku yang sedang saya susun ini lebih mengutamakan pada Grammar (Tata Bahasa), karena saya meyakini, untuk menjadi master dalam berbahasa Inggris, bagaikan seseorang yang mau belajar menjahit, dia harus tahu bagaimana cara membuat pola pakaian yang benar. 

Jika seorang penjahit sudah memahami pola pakaian yang baik dan benar, maka pakaian yang dihasilkan pun akan terlihat enak dilihat oleh orang lain dan nyaman untuk dipakai. Si penjahit pun tidak akan ragu dan takut untuk membuat pakaian dengan desain apapun sesuai dengan seleranya.

Begitu pula dengan seorang pembelajar Bahasa Inggris. Dia tidak akan merasa takut untuk berbicara, ketika dia sudah tahu polanya. Bahasa yang dia hasilkan pun akan enak terdengar oleh orang lain yang sama-sama paham. 

Selebihnya, tentunya semakin sering mempraktikkan Bahasa Inggris akan semakin mempercepat kemampuan seorang pemula dalam berbahasa Inggris, baik dalam aspek berbicara, mendengar, menulis maupun membaca. 

Ngomong-ngomong, saya sangat bersemangat untuk segera menyelesaikan bukunya, karena hari ini ada pertanyaan dari seorang relasi yang cukup memotivasi,"sudah berapa buku yang ditulis?". 

Mungkin, sang penanya menilai bahwa validasi dari eksistensi seseorang agar dikatakan sebagai penulis adalah karya berupa buku. Hmmmmm....masuk nggak ya? He-he. 

Manfaat mempublikasikan bahan buku di platform Kompasiana ini adalah untuk lebih meyakinkan pembaca, bahwa buku yang kita susun adalah buku hasil karya sendiri, bukan copy paste alias hasil plagiasi, karena dengan moderasi yang dilakukan tim Kompasiana, tulisan yang kita posting akan teruji dengan valid, apakah benar-benar steril dari plagiasi atau tidak.  

Selain itu, kita akan lebih mudah menemukan dan merevisi redaksi yang kurang sesuai pada penggalan naskah yang kita posting, menambahkan serta mengurangi yang kurang penting.  

Menulis penggalan buku di Kompasiana pun akan membuat proses pengerjaan buku tidak terasa lama. 

Jika kita bernafsu ingin membuat buku dalam waktu secepat mungkin tanpa memikirkan kualitas, hal itu adalah hal yang sangat enteng. Copy, paste, buat parafrase, cantumkan sumbernya di daftar pustaka, cari penerbit, ajukan ISBN, selesai.

Tapi pertanyaannya, apakah penerbitnya berkelas,.dan siap mengeluarkan modal untuk mencetak buku kita atau tidak? isi bukunya benar-benar berkualitas dan bermanfaat atau tidak? 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diabaikan jika kita hanya ingin mengejar "gelar" sebagai penulis buku. Dan tentunya, kita tidak mau jadi penulis abal-abal seperti itu, bukan? He-he. 

Sekian pengantar ini. Saya tunggu ide dari teman-teman Kompasianer, kira-kira apa ya? judul yang menggelegar dan akan membuat orang terpancing untuk memilikinya. Untuk bahan pertimbangan, mohon masukan dan sarannya yaaa....Terimakasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun