Namun sangat disarankan untuk berhati-hati memegang bawaan kita karena banyak monyet yang kadang-kadang merebut apapun yang kita pegang. Mereka mencari makanan dari pengunjung dengan merebut apapun yang dibawa, kadang mencuri dari para pedagang.Â
Oh iya, area utama Karangkamulyan sekarang sudah dibangun oleh gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sehingga tampilannya sangat indah, cocok sekali untuk dijadikan tempat syuting film-film kolosal, istana kerajaan tempo dulu.Â
Di situs ini pun ada Gong Perdamaian yang merupakan gong terbesar di dunia, dengan diameter 3,3 meter, terbuat dari perunggu dan plat besi. Gong ini dibunyikan setahun sekali, setiap tanggal 9 September.Â
Alasan penyimpanan Gong Perdamaian di Karangkamulyan, karena Kerajaan Galuh sejak dulu terkenal sebagai kerajaan yang cinta damai, dan memiliki pantangan untuk menyerang daerah lain.Â
Shelee Nikoula, guru mitra kami dari Canberra Australia, sangat senang berada di Situs Karangkamulyan. Pertengahan tahun 2024 ini, dia akan membawa suaminya, Steve  (seorang guru sejarah di SMP) ke situs ini.Â
"Suami saya pasti akan senang dibawa ke sini. As a history teacher, he will do a research here," kata Shelee sumringah.Â
Selama beberapa jam berada di Situs Karangkamulyan, saya merasa terbang ke dunia masa lalu. Masa di mana nenek moyang kita masih hidup dan mengembangkan peradaban masyarakat tatar Galuh, di mana sungai menjadi tempat transportasi utama yang menghubungkan sebuah kerajaan dengan kerajaan lainnya.Â
Kuda-kuda dan kereta kencana pun ikut melengkapi bayangan di kepala. Bagaimana orang-orang zaman dahulu bertahan hidup, merebut dan mempertahankan kekuasaan, serta bagaimana mereka melestarikan warisan budaya secara turun temurun.Â
Kisah Lutung Kasarung pun ada di Situs Karangkamulyan. Kerajaan Galuh, yang meninggalkan sejuta misteri dan kisah yang melegenda, takkan punah dilekang zaman, meski sistem pemerintahan saat ini sudah berubah.Â