Pagi yang dingin, 10° Celcius. Jaket tebal sebanyak 2 rangkap masih membuatku menggigil. Bergegas kami keluar dari UC SSC Lake Ginninderra, Canberra Australia, untuk memenuhi undangan dari Kedubes Indonesia untuk Australia.Â
Saat keluar dari pintu belakang sekolah, penjaga sekolah menyapa kami. "Hai, selamat pagi", katanya dengan bahasa Indonesia yang tidak fasih. Tangan kanannya memegang sapu, dan keranjang sampah plastik dipanggul memakai tangan kirinya.Â
"Perkenalkan, nama saya Barry Cavalier. Saya Building Service Officer (BSO) di sini," katanya dalam bahasa Inggris. Pria ramah dengan tinggi kurang lebih 180 cm ini berperawakan besar dan gagah. Kuperkirakan usianya sekitar 50 tahunan.Â
"Anda pernah ke Indonesia, Pak Barry?", tanyaku. "Tentu saja, saya pernah ke Bali bersama keluarga", katanya penuh antusias. Dia bercerita, makanya dia tahu sapaan selamat pagi, karena dia pernah ke Indonesia.Â
Aku membatin, hebat sekali kesejahteraan pegawai di Australia. Seorang penjaga sekolah saja bisa berlibur ke Bali. Luar biasa. Sebelum beranjak ke mobil, beberapa siswa menghampiri kami dan mengajak foto bersama. Barry menawarkan diri untuk memotret. Jepret. Jepret. Tangannya yang kekar memotret dengan HP milik Shellee Nikoula, guru mitra kami.Â
Kubuka tas, dan mengeluarkan gelang kulit yang sengaja kubeli dari Sukaregang Garut untuk souvenir kepada orang-orang Australia yang kutemui. Barry sangat senang menerima kenang-kenangan yang kuberikan. "Terimakasih," katanya dalam bahasa Infonesia. Sayangnya, saya lupa tidak foto bareng Barry.Â
Di dalam mobil, saya iseng menanyakan berapa besaran gaji Barry. Shelee menjawab sambil senyum. "Kalau dirupiahkan, sekitar 55 juta rupiah setelah dipotong pajak," kata Shellee sembari tersenyum.Â
Wow, pantas saja Barry pernah berlibur ke Bali. Ingatanku langsung melayang ke Cece, petugas kebersihan di sekolahku, yang per bulannya mendapatkan gaji kurang lebih 2 juta rupiah. Jangankan ke Bali, sepertinya berpiknik ke Pangandaran bersama keluarganya dan menginap di hotel selama beberapa hari, tak pernah dialami Cece. He.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H