Studi Kritis
Selain terdapat Sirah Nabawiyah yang berdasarkan versi Sunni dan Syiah, ada juga studi kritis terhadap sumber-sumber penulisan Sirah Nabawiyah. Untuk yang satu ini, Jalaluddin Rakhmat melakukannya dengan menguji sejarah Rasulullah saw melalui analisa hadits yang diuji dengan al-Quran. Kajiannya itu kemudian diterbitkan dalam buku “Al-Mushthafa: Manusia Pilihan yang Disucikan”.
Dalam buku Al-Mushthafa, Kang Jalal—penggilan Jalaluddin Rakhmat—secara khusus menulis kritik terhadap hadits-hadits yang dijadikan bahan penulisan Sirah Nabawiyah dan yang berkaitan dengan sosok dan nubuwwah Muhammad saw.
Menurut Kang Jalal, sejarah Nabi Muhammad saw yang sampai kepada kita sudah tidak shahih karena ditulis sesuai dengan kepentingan penguasa. Sejak berkuasanya Dinasti Umayyah, banyak hadits yang dibuat-buat oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memuliakan dan mengagungkan penguasa serta mengunggulkan mazhabnya. Karena itu, untuk memperoleh sejarah Nabi saw yang benar (shahih) harus memisahkan fakta dari fiksi dan memilah kebenaran dari berbagai dusta yang dinisbatkan kepada Rasulullah saw.
Dalam upaya menguji kebenaran Sirah Nabawiyah, Kang Jalal menggunakan tiga tahap. Pertama, mengujinya dengan doktrin al-Quran bahwa Muhammad saw adalah teladan yang baik dan berakhlak mulia. Kedua, mempertemukan riwayat Nabi saw dengan pesan Allah dalam al-Quran. Ketiga, mengujinya dengan kritik sanad (orang yang mengabarkan) dan matan (isi/materi) dengan tambahan analisa aliran politik dari periwayat hadits.
Nah, karya Kang Jalal tersebut saya kira telah melengkapi hadirnya buku-buku sejarah, khususnya tentang Nabi Muhammad saw.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H