Mohon tunggu...
Purnama Syaepurohman
Purnama Syaepurohman Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, Sustainability provocateur, open mind, Edukasi, Literasi Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Sama Internasional di BRICS

21 Januari 2025   12:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   14:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perekonomian adalah aspek penting dalam kehidupan manusia, baik pada skala individu, keluarga, masyarakat, negara, maupun global. Perdagangan internasional terlaksana dengan memunculkan pertukaran barang dan jasa antar negara dengan cepat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ekonomi Makro mengenal beberapa aspek kerja sama ekonomi antar negara seperti kerja sama bilateral, regional, dan internasional/global. Kerja sama dengan negara tetangga dalam perekonomian adalah contoh dari kerja sama bilateral. Semisal Indonesia dengan Singapura. Tetangga kecil ini ternyata merupakan investor asing terbesar untuk Indonesia. Negara tetangga kecil, tetapi menanamkan modal di Indonesia cukup besar. Menurut data BKPM tahun 2024, negara-negara investor terbesar di Indonesia secara berurutan adalah Singapura, China, Hong Kong, Korea Selatan dan Amerika Serikat. 

Kerja sama regional terlaksana di kawasan. Kawasan terdekat Indonesia adalah Asia Tenggara. Indonesia termasuk negara pendiri awal organisasi ini. Di kawasan Ini, perekonomian Indonesia bukanlah yang terbaik, tetapi juga bukan yang terbelakang. Menurut data di situs Goodstats.id yang melansir dari Legatum Prosperity Index, sebuah indeks yang mengukur tingkat kemakmuran atau kesejahteraan di suatu negara yang dikeluarkan Legatum Institute, lembaga think thank dari Inggris, negara paling makmur di Asia Tenggara secara berurutan adalah Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Brunei Darussalam dan Timor Leste tidak termasuk pada survey lembaga tersebut. Penulis memperkirakan Brunei lebih makmur dari Indonesia, dan Timor Leste kurang makmur disbanding negara ini.

Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang diselenggarakan oleh bangsa-bangsa di dunia tanpa memandang wilayah dan kepentingan tertentu. Kerja sama tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga aspek lainnya. Misalnya Indonesia menurut situs dephub.go.id bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, International Monetery Fund, World Trade Organization. International Labour Organization, Food and Agricultural Organization, ASEA Free Trade Area, Economic and Social Council, Organisasi Kerja Sama Islam, Gerakan Non Blok, G20 dan BRICS.

G20 merepresentasikan lebih dari dua per tiga penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan mencakup 85% sumber domestik bruto (PDB) dunia.  Anggotanya adalah negara-negara maju dunia seperti Amerika Serikat, Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turkiye, dan Inggris serta ditambah Uni Eropa dan Uni Afrika. Indonesia masuk ke G20 menurut kontan.co.id yang merujuk pada pemberitaan Kompas. Adalah karena  dianggap berpengalaman dalam mengatasi krisi ekonomi tahun 1990 an, negara demokrasi terbesar, dan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Pada organisasi ini, negara-negara yang menjadi raksasa ekonomi adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, serta Jepang dan Korea Selatan.

BRICS adalah singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, and South Africa. Sekarang bertambah anggotanya dengan Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. BRICS merepresentasikan dorongan untuk melawan dominasi pengaruh Barat pada lembaga-lembaga global. Secara politik luar negeri, Indonesia menerapkan politik bebas aktif, dan non blok.keanggotaan Indonesia di G20 dan BRICS membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas jaringan perdagangan dan investasi. Negara-negara yang bergabung di BRICS, menurut situs United States Institute of Peace, merepresentasikan 45% dari penduduk dunia, 28% luaran ekonomi dunia, dan 47% dari pasar minyak mentah dunia. Negara-negara yang kawasan Selatan (Global South) yang tertarik untuk membuat alternatif sistem keuangan internasional yang didominasi oleh Dollar US, UERO dan Pundsterling. Didorong oleh kecenderungan global pada multipolaritas keuangan global dan melemahnya sistem keuangan multilateral menyebabkan BRICS berkembang luas. Pemimpin ulung BRICS adalah Rusia dan China.

Gagasan pendirian BRICS adalah prinsip kesetaraan, non interferensi, dan saling menguntungkan antar negara anggota; aliansi bersikap ekonomi, territorial dan memecahkan pertikaian politik; tiga pilar BRICS adalah politik dan keamanan, ekonomi dan keuangan, serta pertukaran orang per orang; mengembangkan sector-sektor tertentu secara bersama seperti di bidang energy, kesehatan, pendidikan, sains dan teknologi, inovasi, promosi perdagangan, dan perlawanan bersama terhadap kejahatan trans nasional (cleartax.in).

Dunia yang saling berhubungan adalah dampak langsung dari perdagangan internasional karena adanya kerja sama internasional pada berbagai tingkatan. Sangat sulit untuk menemukan suatu negara yang tidak berdagang dengan negara lain. Ekonomi pribadi dan keluarga dibanjiri dengan produk barang dan jasa dari berbagai negara. Karena negara tidak mampu untuk memproduksi semua barang dan jasa bagi semua penduduknya. Prinsip ekonomis, efisiensi, efektifitas, dan prinsip-prinsip lainnya menyebabkan terjadinya perdagangan lintas batas negara. Pemerintah membuka jalan dengan adanya kerja sama. Kemudian masyarakat bergabung dalam proses tersebut dalam bentuk perorangan maupun swasta.

Indonesia sebagai negara yang besar. Mendapatkan dirinya menjadi tempat pertarungan pengaruh dari negara-negara besar. Pada mulanya sebuah kepulauan yang memiliki raja-raja beragama Hindu -- Budha, lalu sultan-sultan Islam, kemudian kolonisasi dari Portugis, Belanda, Inggris, Belanda, Jepang, dan kemudian upaya penjajahan kembali oleh Belanda dengan bantuan Sekutu (Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain). Pada pemberontakan Permesta, terdapat bukti bantuan dari negara asing. Pada kisah biografi Soekarno, terdapat beberapa bukti bahwa mata-mata dari Amerika Serikat ingin masuk ke lingkungan Soekarno dengan rupa gadis cantik bule ingin belajar menari Jawa. Pada masa Soeharto, Freeport mulai masuk ke Indonesia. Perusahaan tambang asing, dengan dukungan pemerintah Amerika Serikat dapat mengeruk barang tambang di pulau Papua dengan leluasa. Pada jaman reformasi, Perusahaan Penerbangan milik Indonesia dilumpuhkan oleh kekuasaan ekonomi dunia yang sangat kuat. Pada jaman Jokowi banyak modal asing masuk untuk berinvestasi di Indonesia. Kini di jaman Presiden Prabowo akan didorong lebih cepat, menerapkan idealisme Prabowo, disaat kondisi perekonomian masih belum sepenuhnya siap menjejaki kecepatan kemajuan.

Pemerintah perlu mendukung swasta untuk dapat berekspansi ke luar negeri. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Beberapa perusahaan Indonesia bisa bersaing secara global. Indomie contohnya, kini mempunyai pabrik di Etiopia dan negara-negara lainnya. Keberadaan perusahaan swasta maupun BUMN adalah bagian penting dalam kerja sama internasional.

Jika mengikuti pembicaraan di media sosial, banyak sentimen tentang kerja sama antara Indonesia dengan negara lain. Saat ini Korea Selatan mengemuka, karena banyaknya penggemar KPop di Indonesia, budaya tersebut membawa budaya tambahan ke makanan, minuman, bahkan took waralaba ala Korea (Selatan). Sebelumnya Jepang, mendominasi industry otomotif dan produk barang dan jasa lainnya. Bahkan Toyota pabrikan di Indonesia bisa masuk ke pasar Amerika Latin, dengan nama Toyota Indonesia. China juga masuk signifikan saat ini, dengan mobil listrik dan sepeda listrik, selain sepeda listrik lokal. Arab Saudi adalah mitra untuk perjalanan ibadah haji dan umroh, kerja sama berlangsung terus. Kemudian, daerah Puncak di Bogor/Cianjur sudah lama menjadi destinasi wisata wisatawan Timur Tengah. Bahkan ada kontak usaha yang menangani mereka berkantor dagang di Puncak dan juga Bali. Beberapa waktu lalu diberitakan tentang Kampung Rusia di Bali, dan bagaimana mereka berbisnis secara daring dari Bali, bekerjasama dengan Ukraina yang sedang berperang. Australia adalah tetangga belakang. Bali menjadi rumah kedua bagi warga Australia. Interaksi wisata dan usaha terkadang terjadi. Ditenggarai ada oknum sedemikian, pemilik sebenarnya usaha adalah warga Australia/asing tetapi yang di depan adalah orang Indonesia/Bali.

Kerja sama dilakukan dengan kesetaraan dan saling menguntungkan, itu adalah prinsip yang penting dalam memilih mitra kerja sama. Tidak ada pihak yang mendominasi dan mendikte pihak lainnya. Itu namanya adalah penekanan satu pihak ke pihak lain. Martabat warga dan bangsa harus dihormati dengan hak asasi universal kemanusiaan. Tidak ada teori ras yang membedakan manusia, karena manusia berasal dari sumber yang sama. Ilmu modern membuktikan. Bule, hitam, coklat, kuning, albino semuanya berasal dari nenek moyang yang sama. Setiap budaya mempunyai sistem nilai yang berbeda-beda dan perlu untuk saling menghormati dan saling menghargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun