Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kelas Bilingual

8 Februari 2024   11:14 Diperbarui: 8 Februari 2024   11:26 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, pada beberapa pesantren modern diajarkan tiga bahkan empat bahasa secara bersamaan yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin. Beberapa alumni pesantren tersebut mendapatkan kesempatan untuk studi lanjut di China melalui beasiswa maupun non beasiswa.

Kemampuan bilingual merupakan kelebihan bagi siswa. Karena dengan kemampuan multi bahasa tersebut dapat membuka wawasan yang lebih luas. Pada pembelajaran matematika, penguasaan konsep sangat penting, oleh karena itu, untuk memahami dengan mudah diperlukan pemahaman bahasa yang benar-benar ajeg tentang konsep tersebut. 

Bahasa yang paling pas untuk memahami konsep tersebut adalah bahasa yang paling dekat dengan siswa. Jika siswa mempunyai keterampilan berbahasa Inggris yang mumpuni, ia akan mampu menjelaskan konsep dengan pemahaman yang baik.

Orang Indonesia adalah penguasa multi bahasa. Bahasa yang pertama adalah bahasa daerah. Walaupun sekarang cenderung menyurut. Bahasa kedua adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa di sekolah dan bahasa nasional. 

Bahasa Arab dikuasai sedikit demi sedikit karena merupakan bahasa ibadah bagi mayoritas populasi di Indonesia. Membaca Al Qur an dalam bahasa Arab, demikian pula bacaan dalam sholat berbahasa Arab adalah dua contoh penguasaan Bahasa Arab minimal. Membaca saja tanpa dipahami tentu kurang layak. Maka ada terjemahan Al Qur an yang bisa dibaca oleh pembaca Al Qur an.

Maraknya budaya korea yang menyerbu dunia, termasuk di Indonesia, menyebabkan Bahasa Korea berkembang secara tidak langsung melalui budaya pop mereka: siaran televisi, lagu, film, makanan, maupun fashion. Pemberian penghargaan bagi artis Korea (Selatan) sudah resmi dilaksanakan di negara kita. Gambaran bahwa penetrasi budaya Korea di Indonesia sudah sangat massif dan semestinya menjadi perhatian kalangan pendidikan.

Kemampuan bahasa perlu dikembangkan oleh Generasi Z. Dengan menguasai bahasa-bahasa asing, maka peluang untuk bekerja dan studi lanjut di berbagai negara menjadi terbuka. 

Saat ini sudah menjadi pengetahuan umum bahwa penduduk di negara-negara maju semakin zero growth population, bahkan minus. Terdapat banyak peluang kerja karena generasi muda semakin berkurang. Mereka tidak punya anak, tidak mau punya anak, bahkan tidak menikah. Perguruan tinggi harus memberikan nilai tambah kemampuan berbahasa asing sebagai sesuatu yang diapresiasi oleh system yang berlaku.

Penulis melihat bahwa Bangsa China sangat peduli dengan pembelajaran bahasa karena dapat memperkuat perdagangan dengan berbagai bangsa di dunia. Siaran resmi televisi di China tampak menampilkan pembaca berita berkebangsaan China yang fasih berbahasa Arab, Perancis, Jerman, Rusia, Spanyol,Inggris  dan bahasa-bahasa lainnya yang mereka perlukan untuk berdagang dan berdiplomasi lintas budaya. 

Penguasaan bahasa menjadi awal bagi pengenalan bangsa dan interaksi lintas budaya yang diharapkan dapat saling memahami dalam interaksi dan saling menguntungkan. Demikian pula di Eropa Timur. Pembelajaran bahasa-bahasa asing menjadi salah satu kajian yang populer di Rusia dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Mereka memiliki kepustakaan dan guru besar yang ahli dalam pembelajaran bahasa-bahasa asing sejak dahulu dan sampai sekarang.

Salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia, Haji Agus Salim, terkenal karena kemampuan multi bahasanya. Dengan kemampuan tersebut menjadi alat bagi perjuangan diplomasi bagi kemerdekaan bangsa Indonesia di forum-forum internasional. Bahasa menjadi alat bagi kolonialisme budaya menurut beberapa pakar, kata lain dari hegemoni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun