Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga Sebuah Jabatan

19 Oktober 2023   16:46 Diperbarui: 19 Oktober 2023   16:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki jabatan adalah sesuatu yang penting bagi seseorang. Karena dengan jabatan tersebut, maka pundi-pundi keuangan akan melebihi mereka yang tidak memiliki jabatan. 

Selain itu juga mendapatkan fasilitas -- fasilitas lainnya yang berbeda dengan yang lainnya. Oleh karena itu, bagi beberapa orang, jabatan itu perlu dipertahankan dengan sekuat-kuatnya. Ketika jabatannya terancam, maka itu adalah kiamat kecil pada kehidupan kerja profesionalnya.

Memiliki jabatan berhubungan dengan politik. Politik adalah siyasah, dalam bahasa arab. Diindonesiakan sebagai siasat. Untuk berpolitik maka seseorang harus bersiasat. 

Pada ilmu-ilmu sosial, ilmu politik adalah ilmu yang berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan kekuasaan. Bagaimana meraih kekuasaan. Untuk meraih kekuasaan diperlukan siasat atau cara-cara tertentu. Siasat yang paling baik adalah dengan meritokrasi. Penghargaan dilakukan karena proses kinerja seseorang. Semakin berprestasi, maka ia akan semakin berkuasa. Dalam artian berprestasi dalam kepemimpinan keorganisasiannya.

Pakar manajemen mengemukakan konsep knowledge-based management. Secara sederhana menurut saya adalah bahwa, dalam organisasi, pengelolaan pengetahuan keorganisasian adalah penting. Karena mereka yang menguasai pengetahuan keorganisasian, maka mereka akan memimpin. 

Hal itu seharusnya dijadikan pengetahuan umum yang ada di organisasi tersebut, dan semua orang berhak untuk mengetahuinya. Di organisasi yang belum tertib, jika terjadi pergantian jabatan, maka data-data terbawa oleh pejabat yang tergantikan. Menemukan file komputer yang kosong. Hal ini banyak terjadi pada organisasi-organisasi di sekitar kita. 

Kita tidak rela jika orang lain berkembang dengan ilmu dan data yang sudah kita kompilasikan. Seseorang yang karena jabatannya, menguasai satu hal. Kemudian hal tersebut dia pegang erat-erat. Tidak boleh orang lain mengetahuinya. Karena jika mereka mengetahuinya, maka kepakarannya akan hilang. Jika organisasi masih mengandalkan orang yang seperti itu, berarti organisasi tersebut akan lamban melaju.

Pengetahuan manajerial keorganisasian adalah barang yang menjadi sumber daya kemajuan organisasi. Perlu ada dokumen bersama yang semua orang dapat mengaksesnya. Diceritakan secara lisan, diajarkan secara praktikal dari senior kepada junior. Janganlah menjadi senior yang menutup-nutupi ilmu. Senior yang baik adalah yang mewariskan ilmu-ilmunya kepada para junior, untuk kepentingan kelembagaan berkembang lebih pesat.

Ketika politik berputar, yang tadinya di atas turun ke bawah. Bawah merangsek naik ke atas. Maka it's okay to be removed. Adalah hal yang wajar jika kita menerima kekalahan, dan menanggalkan jabatan dengan rela hati. Namun, hal itu bukan hal yang mudah bagi beberapa orang. Mereka akan berusaha untuk tetap bertahan, walaupun badai politik tidak menguntungkan mereka. Mereka terlalu terlena dengan kekuasaan, dan tidak ingin kehilangan kenikmatan kekuasaan yang selama ini membelai mereka. Dunia berputar berkejar-kejaran. Perubahan sekarang berjalan sangat cepat. 

Dahulu kita hanya mengenal perubahan itu pada konsep evolusi, revolusi, transformasi dan yang sejenis. Tiba-tiba dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita mengenal konsep disrupsi, start-ups, unicorn, decacorn, agility dan sebagainya. Sebagai konsep yang aktual dan terbukti ada di sekitar kita.

Seorang senior berkata, janganlah mencari jabatan. Tetapi jika ditawarkan suatu amanah, maka seoraang kader pantang untuk menolak. Menerima dengan sepenuh hati, dan menjalankannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Sambil mengukur diri apakah saya pantas di jabatan tersebut. Seberapa pantas aku? Kemudian bagaimana dengan dukungan dari stakeholders. Jika diperkirakan dukungan minim, maka lebih baik putar haluan. Mencari penghidupan lain di tempat yang lain, yang memang paling pantas buat diri aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun