Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ikigai The Book

9 Oktober 2023   12:53 Diperbarui: 9 Oktober 2023   14:54 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti mi ramen dan buah sempurna (premium). Penjual mi ramen memiliki kodawari tertentu yang khas dalam memperlakukan mi ramen yang dia buat, sehingga menghasilkan makanan yang spesial dan berbeda dengan yang lainnya. Sangat wajar jika mendengar perdebatan orang jepang mengenai mi ramen yang menjadi favoritnya. 

Petani buah memiliki impian untuk memproduksi buah yang sempurna dengan perlakuan-perlakuan tertentu yang khas. Sembikiya adalah gerai penjualan buah-buahan elit di Jepang, yang harganya sangat fantastis, dengan penampilan yang nyaris seperti karya seni. 

Buah tersebut biasanya dibeli untuk hadiah, sebagai ekspresi penghormatan tertinggi kepada seseorang. Sepotong mangga Kanjuku di Sembikiya dihargai lebih dari 10.000 yen (Rp. 1.000.000,-). Konsep hubbud dunya, kecintaan terhadap dunia, diimplementasikan dengan bersungguh-sungguh mengisi kehidupan duniawi.

Kondisi flow adalah ketika orang-orang begitu larut dalam aktivitas sehingga rasanya tidak ada hal lainnya yang penting (Csikzentmihalyi). Hayao Miyazaki dari Studio Ghibli adalah contoh nyata, ia berkarya dengan kondisi mengalir, sehingga hasil karyanya disukai anak-anak sebagai konsumen kejujuran mutlak. 

Bagi seorang anak, satu haari itu adalah segalanya, dan hari itu tak akan kembali. Ini menunjukkan pilar Ikigai; kemampuan menghadirkan diri di tempat dan waktu sekarang. Buatlah musik, meski tak ada seorang pun yang mendengar.

 Lukislah sebuah gambar, meski tak ada seorang pun yang melihat. Tuliskan sebuah cerita singkat yang tak akan dibaca orang. Kesenangan batin dan kepuasan akan lebih dari cukup untuk menyemangati terus hidup anda. Seringkali kita melakukan sesuatu karena imbalan, karena ingin dipuji orang. Ketika pujian itu tidak datang, maka kita akan kecewa. Hal ini tidak sesuai dengan konsep Ikigai. Proses adalah hal yang penting dan menjadi sumber kebahagian, bukan hasil dari proses tersebut.

Pengekangan dan pengendalian diri, ketika keselarasan dengan orang lain dipandang teramat penting. Kehilangan kepribadian dan melebur dalam kebersamaan adalah salah satu aspek penting dalam budaya Jepang. Mungkin Jepang saat ini sedang berubah. Tidak dipungkiri, setiap negara juga sedang berubah. Karena tidak ada kebudayaan yang konstan. 

Semuanya mengalami perubahan. Namun dengan mempelajari Ikigai, kita bisa mengambil yang terbaik dari negara ini. Negara yang terpisah oleh lautan dengan negara-negara lainnya. Kemudian mereka mengembangkan diri. Mengembangkan berbagai aspek dari luar, menjadi bagian dari budaya mereka. Setiap hal yang masuk ke Jepang mengalami asimilasi dengan budayanya. 

Menjadi suatu yang baru. Seperti juga negara kita Indonesia, beradaptasi dengan berbagai budaya yang masuk ke Indonesia. Namun Indonesia memiliki budaya yang sangat terbuka dengan budaya-budaya yang masuk. 

Tidak ada kungkungan batas yang seperti Jepang. Budaya yang membentuk Indonesia juga sangat beragam. Sehingga menghasilkan variasi bahasa, etnisitas, dan budaya yang kompleks. 

Meskipun tidak dipungkiri, kita sering merasa envy terhadap kebaikan-kebaikan budaya Jepang, yang kita tonton di televisi NHK dan sebagainya. Perkembangan budaya Jepang yang baik perlu diapresiasi, sehingga menjadi penyemangat untuk mengembangkan budaya yang kita miliki. Karena budaya Indonesia juga memiliki kebaikan-kebaikan, yang terpendam, kurang tereksplorasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun