Waktu         : 31 Agustus -- 2 September 2023
Rapat Kerja adalah ajang untuk membedah persiapan untuk program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan. Dengan Rapat Kerja diharapkan semua elemen organisasi dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan dan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. Pelaksanaan Rapat Kerja di Fakultas dimulai dengan membuat evaluasi kinerja yang sudah dilakukan pada periode satu tahun yang lalu. Kemudian, dari evaluasi tersebut akan dirancang kegiatan satu tahun ke depan.
Program studi yang ada di fakultas berjumlah 13, terdiri dari 12 Program Studi Sarjana, dan satu Program Pendidikan Profesi. Pendidikan Profesi merupakan program khusus yang menangani pendidikan guru profesional yang menjalankan program-program Pendidikan profesi bagi guru Dalam Jabatan (Daljab) maupun Pra Jabatan (Prajab) yang bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Pendidikan Sarjana terdiri dari empat rumpun besar yaitu: Ilmu Pendidikan; Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; dan Pendidikan Bahasa.
Rumpun Ilmu Pendidikan terdiri dari Program Studi Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, dan Bimbingan & Konseling. S1 PGSD dan S1 BK sudah terakreditasi Unggul berdasarkan Akreditasi LAMDIK (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan). S1 PG PAUD terakreditasi B oleh BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).Â
Sedangkan Rumpun Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial terakreditasi Unggul pada Program Studi Sarjana Pendidikan Ekonomi, Terakreditasi A pada Program Studi Sarjana Pendidikan Geografi, dan Pendidikan Sejarah. Rumpun Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam terakreditasi A pada Program Studi Sarjana Pendidikan Biologi, dan terakreditasi B pada Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Fisika. Sedangkan Rumpun Pendidikan Bahasa terakreditasi A pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, terakreditasi Unggul pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan B pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang.
Pendidikan Profesi Guru memiliki program yang terkoordinasi dengan pemerintah. Memerlukan dosen dari fakultas untuk mengajar di program tersebut, yang mengajar guru-guru atau calon guru professional. Demikian pula untuk mendorong kuantitas mahasiswa peserta program profesi guru, Koordinator PPG menyarankan agar para lulusan baru mendaftarkan diri ke program Pendidikan Profesi Guru di situs yang disediakan pemerintah, agar berdampak pada kuota peserta PPG di universitas ini.
Program Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang sedang berproses untuk meningkatkan jenjang jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala pada tahun ini. Selain itu juga mendorong mahasiswa untuk berkesempatan magang ke negara Jepang, periode tahun lalu sudah memberangkatkan 6 mahasiswa melaksanakan Magang MBKM Mandiri di Kota Hiroshima.Â
Oleh karena itu untuk ke depan akan melanjutkan dan kalau bisa menambah jumlah mahasiswa yang melaksanakan kegiatan magang di negeri Matahari Terbit tersebut. Selain itu, akan membimbing mahasiswa untuk berkompetisi dalam PKM secara nasional (Program Kreativitas Mahasiswa). Beberapa program unggulan akan terus dilanjutkan, sepanjang masih relevan dengan kebutuhan seperti Haru Matsuri, pelatihan JLPT. Paten dan kekayaan intelektual di program masih kurang tergali dengan baik.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada periode lalu sudah melaksanakan penelitian dan publikasi internasional oleh ketua program studi, dan memiliki hibah pendanaan dari APBN juga atas nama ketua program studinya. Perlunya dikembangkan lembaga pembelajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing, di tingkat fakultas, agar dapat menambah jumlah mahasiswa asing di program tersebut. Sedangkan untuk paten dan kekayaan intelektual sudah ada beberapa, yang dihasilkan secara mandiri oleh para dosen di program ini.
Pendidikan Bahasa Inggris memandang perlu untuk program kunjungan sekolah, ataupun kunjungan siswa ke fakultas/program studi. Ditunjang oleh keberadaan alumni yang menjadi guru di berbagai sekolah di Jabodetabek. Program studi merasakan bahwa pembahasan secara lebih rinci untuk persiapan kelas unggulan atau kelas internasional perlu dilaksanakan.Â
Sehingga program ini dapat dijalankan dengan tertib, serta juga menjajaki bagaimana pelaksanaan double degree/joint degree dengan perguruan tinggi mitra luar negeri. Paten dan Registrasi Kekayaan Intelektual dirasakan masih kurang dimiliki oleh dosen program studi. Bisa dijajaki untuk mengundang sekolah-sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK), yang menyelenggarakan kurikulum internasional, pada suatu acara gathering dengan bekerja sama dengan Biro Promosi dan Admisi di Uhamka.