Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siang di Gedung Berisik

21 Juli 2023   08:48 Diperbarui: 21 Juli 2023   08:59 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang di gedung berisik, membawa peran sebagai objek, mendatangi dengan menumpang, lalu memakan makanan kantin sekolah, sebelumnya bersujud menghadap ke haribaanNya.

hari ini satu fase, esok hari fase selanjutnya, hari ini bertemu tetua, menyelidiki ideologi dengan kecurigaan dan ketelitian yang terbungkus dalam kecermatan para pinisepuh berpengalaman, tentang sesuatu yang lama, yang harus terus ada, dalam kebaruan dan tantangan jaman.

bersama... tapi tidak sama, beberapa --tetapi hakikatnya duel, siasat beradu siasat, semuanya untuk apa dan untuk siapa, semoga jalan kebaikan untuk semua.

aku membawa pedang, aku membawa pasrah, aku membawa doa, aku bersama-sama, koalisi transformasi dalam bingkai kolektif kolegial, membawa suatu janji, perubahan dalam satu bingkai, unboss.

perjalanan pulang menumpang si hijau marine, panas dan kantuk siang ibukota, kriminal bisa datang dimana saja, eh pak haji, maaf mau tanya.... kata seseorang bermata nanar menyahut keras, kupercepat langkah... laa laa... tidak-tidak maaf yaa, ibukota lebih kejam dari ibu tiri, tidak siaga bisa terkapar di jalanan tengah hari, perjalanan ke gedung berisik menyisakan kenangan, inilah jakarta yang tengah dan akan kuselami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun