Kerja sama ini dimulai dengan pertemuan kecil antar teman, pertengahan tahun 2022. Teman saya mempunyai teman, jadi istilahnya temannya teman. Bekerja di Universitas Negeri Yogyakarta. Menawarkan suatu hal, University of Lahore akan berkunjung ke UNY, untuk suatu kerja sama dengan UNY. Datang seorang petinggi Kantor Urusan Internasional dari University of Lahore. Selain ke Yogyakarta, dia mencari kerja sama dengan perguruan tinggi di Jakarta. Maka kunjungan ke Jakarta-pun menjadi satu destinasi. Di Jakarta berencana berkunjung dengan Uhamka dan UPN Veteran. Kunjungan di Uhamka dilengkapi dengan kegiatan Visiting Professor di Fakultas Kedokteran, dan penandatanganan Nota Kesepahaman diperluas dengan lima PTMA lainnya yaitu Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Kunjungan tersebut diikuti dengan implementasi kerja sama berupa kegiatan short course dan visiting professor di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Sedangkan Uhamka mendorong kredit transfer dua mahasiswa, yang dalam praktiknya belum bisa terimplementasi.
Akhirnya kami di undang hadir difasilitasi University of Lahore untuk mengadakan Konferensi Internasional antara Pakistan, Indonesia dan Malaysia. Pada akhir bulan November. Dengan fasilitasi penuh dari University of Lahore, perwakilan 5 PTMA menghadiri undangan tersebut. Pertama kalinya dalam sejarah hidup penulis, mengalami perjalanan ke Lahore, Pakistan. Disambut dengan karangan bunga, dan makan malam, serta hotel bintang lima.
Kemudian, pada Juni 2023, perwakilan dari Ibadat Trust datang kembali dengan peran yang berbeda. Rektor Ibadat International University Islamabad datang bersama dengan penasihat Yayasan (Boards of Governors) dari Ibadat Trust. Ibadat Trust adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang bisnis dan sosial lintas negara. Memiliki bisnis dan lembaga pendidikan di Pakistan, Afrika, dan Timur Tengah. Untuk lembaga pendidikan tinggi, memiliki perguruan tinggi di Uganda, dan saat ini berencana membuka perguruan tinggi di Kirgistan. Untuk sekarang ini, bertemu dengan pimpinan dan perwakilan dari 24 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/'Aisyiyah dari berbagai pulau di Indonesia. Perguruan tinggi yang hadir dikoordinasikan melalui Asosiasi Kantor urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah - 'Aisyiyah Indonesia, agar memenuhi kriteria yang sedang berkembang, dan mempunyai ghirah internasionalisasi yang tinggi. Sehingga kegiatan tersebut dapat mendongkrak kualitas pendidikan di Indonesia.
Rektor Uhamka, Prof. Dr. Gunawan Suryoputro dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini, dan mendorong agar ada penerapan yang segera dilaksanakan untuk kemajuan perguruan tinggi yang sedang berkembang. Prof. Syed Amir Gilani, Rektor IIUI Pakistan dalam sambutannya menyatakan bahwa perguruan tingginya merupakan perguruan tinggi baru, tetapi berawal dari University of Lahore yang sudah berkembang pesat di Pakistan. Selain itu, adapula dua perguruan tinggi lainnya yang juga dikelola oleh Ibadat Trust, yang berada di Pakistan.
Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman di Kampus FEB Uhamka, rombongan dari IIUI Pakistan menuju Bandung, untuk melaksanakan pertemuan dan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Universitas Pendidikan Indonesia, dengan koordinasi dengan Direktur International Affairs UPI, Prof. Ahmad Bukhori Muslim, PhD.
Keesokan harinya, rombongan menuju Universitas 'Aisyiyah Bandung, untuk melaksanakan kegiatan Visiting Professor di kampus tersebut, dan kunjungan ke laboratorium prodi Pariwisatanya. Unisa Bandung adalah potret perguruan tinggi milik 'Aisyiyah di Jawa Barat yang sedang menggeliat menuju kemajuan perguruan tinggi milik amal usaha 'Aisyiyah.
Pakistan memiliki sistem pendidikan yang berkiblat ke Inggris. Pada kunjungan penulis ke University of Lahore, di Kota Lahore. Penulis mengamati rumah sakit pendidikan yang dimiliki UoL, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa kedokteran di UoL. Para mahasiswa kedokteran sudah memegang pasien sejak semester-semester awal. Berbeda dengan di Indonesia yang memegang pasien pada masa ko-as, dan semester -- semester akhir.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah yang diundang adalah 24, tetapi satu perguruan tinggi berhalangan, Universitas Muhammadiyah Bandung. Untuk itu UM Bandung memproses MoU-nya secara korespondensi dan pertemuan daring. Perguruan tinggi lainnya yang hadir selain Uhamka dan UM Bandung adalah UM Bengkulu, UM Jambi, UM Metro, UM Lampung, STKIP Muhammadiyah OKU Timur, UM Sukabumi, UM Surabaya, UM Pontianak, UM Makassar, UM Sorong, UM Bangka Belitung, UM Berau, UM Enrekang, STIKes Muhammadiyah Cirebon, UM Kendari, UM Lamongan, UM Pekajangan Pekalongan, Universitas 'Aisyiyah Bandung, UM AR Fakhruddin, ITB AD Jakarta, UM Tangerang dan UM Maluku Utara.
Bagi PTMA, kerja sama dengan perguruan tinggi swasta di Pakistan sangat memungkinkan. Karena budaya kuliner yang tidak terlalu asing bagi lidah Indonesia. Selain itu, Pakistan menggunakan bahasa Inggris dengan baik, biaya kuliah disana lebih murah daripada di negara Barat. Sistem pendidikan berkiblat ke Inggris, sehingga pembelajaran mendukung pencapaian kompetensi tertentu