Mohon tunggu...
Purnama Syaepurohman
Purnama Syaepurohman Mohon Tunggu... Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, Sustainability provocateur, open mind, Edukasi, Literasi Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musyawarah Daerah PDM Jakarta Timur di Kampus FFS UHAMKA

26 Mei 2023   08:07 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:59 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Dr. Akhmad H Abubakar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta pada Musyda PDM Jakarta Timur (Dok. Pribadi).

Siswa berasal dari semua kalangan. Kaum mustadhafin juga mendapatkan hak untuk ikut bersekolah di SD Muhammadiyah Sapen. Intinya adalah niat baik dilakukan dengan cara yang baik untuk suatu idealisasi dakwah pendidikan yang mencerahkan, berkemajuan, benar-benar diterapkan di SD Muhammadiyah Sapen.

Program lainnya yang juga belum tercapai pada kepemimpinan Achmad Subaki, MM., yang merupakan mantan Dekan FEB Uhamka, adalah mencetak 5000 kader. Untuk mencetak kader Muhammadiyah memang perlu langkah-langkah strategis. Menjadi kader Muhammadiyah dapat dicetak dari beberapa pintu seperti lembaga pendidikan, organisasi otonom, maupun keluarga. 

Dengan adanya amal usaha pendidikan di Jakarta Timur dan amal usaha rumah sakit sebenarnya pencetakan 5000 kader dapat dilakukan. Tentunya diperlukan kerja sama kolaboratif dengan berbagai pihak. Jika ukurannya adalah pengkaderan formal dan kepemilikan Kartu Anggota Muhammadiyah, maka hal itu sangat mungkin dilakukan. 

Pimpinan PDM bekerja sama dengan amal usaha, cabang dan ranting. Menggembirakan dakwah Muhammadiyah di tingkat cabang dan ranting di Jakarta perlu diakselerasi. Perlu Langkah-langkah kreatif dan inovatif sehingga pengajian-pengajian Muhammadiyah dilaksanakan dengan dapat menarik minat masyarakat yang lebih luas. 

Di Yogyakarta ada Masjid Jogokaryan, ada masjid REAL MASJID, yang menarik untuk diobservasi bagaimana sebenarnya fungsi dakwah dapat dikemas dengan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan jamaah, bahkan kebutuhan bangsa. Masjid-masjid milik Muhammadiyah perlu memiliki banyak kegiatan yang dapat menjadi magnet bagi masyarakat untuk datang ke masjid tidak sekedar sholat. Di Real Masjid ada caf, tempat olah raga, serta tempat berjualan.

Sambutan Dr. Akhmad H Abubakar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta pada Musyda PDM Jakarta Timur (Dok. Pribadi).
Sambutan Dr. Akhmad H Abubakar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta pada Musyda PDM Jakarta Timur (Dok. Pribadi).

Muhammadiyah adalah organisasi Islam kaum urban yang berkembang dengan keberagaman. Muhammadiyah akrab dengan pendatang dan budaya perkotaan. Sudah selayaknya PDM Jakarta Timur, dengan dipimpin oleh akademisi. 

Pada periode lalu oleh Dosen Uhamka, sekarang Dosen UIN Jakarta, harus mampu membumikan ajaran KH Ahmad Dahlan dalam menggembirakan dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan dan berkemurnian. Muktamar 48 di Surakarta mengambil tema Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta terasa bombastis namun bukan hal yang tidak mungkin untuk dilaksanakan pada tataran lingkup kota Jakarta Timur. 

Akademisi dapat berkolaborasi dengan saudagar Muhammadiyah ibukota, aktifis, birokrat, teknokrat, budayawan, LSM, serta berbagai pihak lainnya sesuai dengan idealisme Muhammadiyah Jakarta Timur. 

Jelang tahun politik, tarikan ke politik praktis akan menjadi hal yang menggoda para aktifis Muhammadiyah di berbagai tingkatan untuk berpolitik praktis, walaupun Ketua Umum PP Muhammadiyah sudah memberikan arahan dan wejangan. Tarik ulur Muhammadiyah ke dunia politik praktis akan banyak dirasakan oleh pimpinan tingkat bawah. Hal ini perlu dikelola dengan baik agar tidak terjadi fragmentasi di kalangan warga yang kontra produktif.

Risalah Islam Berkemajuan akan dapat terlaksana, jika dimulai dengan pribadi-pribadi berkemajuan, yang kemudian berorganisasi dengan mengedepankan tujuan organisasi diatas tujuan individual. Banyak tantangan yang dihadapi jelang satu abad Muhammadiyah. Muhammadiyah memiliki aset yang berkembang terus, kemudian ekspansi organisasi sampai ke luar negeri. Di Ibukota, pengelolaan Muhammadiyah harus memiliki dinamika yang lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun