Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Refleksi Lebaran 1444 H

29 April 2023   09:20 Diperbarui: 29 April 2023   09:33 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persiapkan Perjalanan dengan matang

Perjalanan untuk mudik memerlukan perencanaan yang matang. Perpulangan menuju rumah orang tua, rumah mertua, serta keluarga besar memerlukan beberapa perencanaan pada aspek keuangan, mental, maupun perjalanan. Sebelum meninggalkan rumah, pastikan semuanya terkoordinasi dengan baik. Kulkas yang ditinggalkan apakah dengan  listrik turn on atau sebaliknya. Karena hal itu akan memberikan disaster saat kembali ke kota. Kulkas penuh dengan belatung dan berbau tidak sedap. 

Kalaupun punya binatang peliharaan di rumah. Dikalkulasikan dengan matang apakah dibawa mudik,  ataukah dititip di hotel anabul. Penitipan anabul pada masa ini cukup penuh, karena jumlah pecinta anabul bertambah terus, sejalan dengan bertumbuhnya prekonomian anak bangsa saat ini. Sepanjang jalan PKP dapat ditemukan beberapa kedai yang menjual makanan dan peralatan anabul, bersaing dengan kedai burung yang merupakan favorit bapak-bapak. Anabul adalah istilah buat peliharaan berbulu yang jadi istilah di vetcare.

Demikian pula dengan timing -waktu untuk perpulangan. Perlu diperhatikan berita dari berbagai media. Agar jangan sampai perjalanan yang biasanya dua jam setengah menjadi hampir delapan jam. Karena timing keberangkatan yang berbarengan dengan pemudik lainnya yang memulai perjalanan di hari pertama cuti bersama. Jika di mobil hanya menyediakan air minum, kemudian sedikit makanan ringan, bisa jadi berdampak pada terlewatnya waktu sahur di jalanan tol. 

Setiap rest area penuh. Beberapa mobil menepi untuk bersahur, sedangkan yang gak siap dengan akomodasi, kemudian mengambil rukhshoh tidak berpuasa, dengan alasan musafir, dengan alasan tidak bersahur. Ini dilakukan oleh anak-anak pemudik, dan Sebagian orang tua. Sebagian lagi tetap berpuasa karena merasa kuat dan merasa malas untuk mengganti puasa di lain hari.

Pemerintah memberikan kemudahan dengan diskon tarif tol pada waktu tertentu. Selain itu juga memberikan fasilitas one-way atau contra flow pada waktu-waktu tertentu, serta beberapa regulasi lainnya yang mendukung kemudahan bagi para pemudik.

Stasiun televisi dan radio berlomba-lomba memberitakan kondisi jalanan pemudik. Generasi terbaru memantau lalu lintas melalui aplikasi burung berwarna biru maupun situs berbagi peta. Bisa dikatakan pemerintah melalui kepolisian dan berbagai staheholder lainnya telah bekerja keras untuk membuat perjalanan mudik tahun ini lancar, dan tidak ada kendala yang besar. Pemerintah belajar dari evaluasi mudik tahun-tahun sebelumnya.

Bagi kaum muda jaman sekarang -- generasi Z -- mereka sibuk memikirkan kuota atau data. Karena mengingat akan adanya gap kuota internet di zona nyaman (rumah) dengan di rumah nenek (susah sinyal). Maka sebelum berangkat mereka akan menodong orang tuanya agar disiapkan kuota atau data internet selama kegiatan permudikan ini. Pada hakikatnya, mereka akan berbagi kebahagiaan dengan para saudara yang berasal dari berbagai lokasi, berkumpul bersama, ketawa ketiwi bersama, atau bahkan nonton drakor atau film Korea bersama-sama.

Perbedaan (hari) bukan halangan silaturahim

Lebaran tahun ini memiliki keistimewaan. Adanya perbedaan hari, karena perbedaan panduan dalam menentukan awal bulan. Menggunakan hisab atau rukyat. Perbedaan kriteria dalam menentukan bulan baru. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan perselisihan atau malah tidak. Tergantung bagaimana menyikapinya. Pelaksanaan sholat Iedulfitri 1444 H oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Andir, Kota Bandung, dilaksanakan di SDN Negeri Barat. 

Pelaksanaan diperlambat menjadi pada jam tujuh pagi, karena peserta yang cukup banyak, membludak. Pada pidato pembukaan sebelum khutbah, Pimpinan PCM menyatakan bahwa sholat dilaksanakan dengan satu kali takbir saja. Hal itu berdasarkan pada Putusan Tarjih Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat. Pimpinan mengajak hadirin untuk datang kajian ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah Andir, jika berkenan untuk mengkaji masalah tersebut.

Ada baiknya Lebaran dua hari, ketika Sabtu merayakan lebaran oleh tim lain. Tim satunya lagi pada hari Jumat sudah bisa kulineran dan makan tanpa harus bersama-sama ngantri. Sehingga menguntungkan bagi para pedagang. Bagi waralaba makanan yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan, mereka mendapat serbuan pelanggan dari kaum muslimin di siang hari Jumat. Sehingga kewalahan dalam melayani, karena tidak siap dengan lonjakan konsumen pada hari itu.

Seorang teman menyoal bahwa urusan lebaran hari apa itu bukan urusan pemerintah. Karena ini bukan negara Islam. Ini adalah negara sekuler. Seyogyanya pemerintah memfasilitasi berbagai keyakinan umat Islam dalam menentukan Hari Raya. Urusan ibadah adalah hak prerogatif ulama yang punya otoritas dalam membimbing umat Islam tentang ketentuan agama. Kementrian Agama adalah warisan kolonial Belanda yang dipertahankan sampai sekarang. Teman menyarankan agar beberapa fungsi kegiatan Kemenag bisa dilakukan oleh Kementrian Dalam Negari, Kementrian Luar Negeri, ataupun Kemendikbudristek.


Pernak-pernik lebaran

Lebaran adalah bisnis uang baru. Pemainnya biasanya adalah dari suku bangsa tertentu yang bukan muslim. Bermunculan di dekat keramaian. Jasa penukaran uang cetakan baru. Mendapat jasa kelebihan, tidak satu juta ditukar menjadi satu juta rupiah. Ada selisih yang harus dibayar. 

Membagikan uang kepada anak-anak dari saudara adalah tradisi menyenangkan dalam keluarga. Selain itu juga diberikan sedikit uang kepada para orangtua yang memang termasuk golongan yang berhak mendapatkannya. Kepada para keluarga yang sederhana dari kerabat yang ada di kampung halaman. Bertebaran di dekat terminal, stasiun, maupun sisi jalan yang macet di Marga Asih Bandung serta lokasi strategis lainnya.

Iedulfitri adalah ajang untuk silaturahim. Sisi gelapnya adalah ajang untuk pamer. Memaksakan kehendak. Demi sebuah pencitraan. Hal itu tidak sesuai dengan ajaran agama. Iedufitri adalah merayakan kebersamaan dengan kaum yang tidak berpunya, bukan untuk bergaya glamor. Membeli baju baru, sepatu baru, celana baru, dan lain-lainnya. Membuat kue lebaran, memakan ketupat. Lalu menyalakan kembang api, petasan yang kini sudah berkurang dilaksanakan.

Menjaga niatan, menjaga hati, bagaimana agar kegiatan ini tidak menjadi ajang gibah, menggunjing orang lain, bahkan saudara sendiri. Ini adalah ajang untuk memberi masukan langsung, bukan membuat omongan yang bisa jadi menyakitkan, di belakang punggung.

Itikaf adalah tradisi muslim, yang juga mulai trendi di kaum urban. Masjid At Tin dipenuhi keluarga muslim Jakarta dan sekitarnya yang membawa keluarganya bermukim di masjid. Mengisinya dengan sholat, mengaji, dan ritual ibadah lainnya. Demikian pula di masjid-masjid lainnya di berbagai penjuru wilayah Indonesia dan dunia. Mendidik anak dengan mengenalkan kehidupan yang diisi dengan pengkhidmatan mengisi waktu-waktu dengan beribadah di Bulan Ramadan, mengharapkan ganjaran Malam Seribu Bulan serta keutamaan ibadah Bulan Ramadan lainnya.

Takjil adalah tradisi untuk memperjual belikan makanan pembuka saat berbuka puasa. Beragam minuman dan makanan kecil menjadi favorit. Beberapa relawan tanpa nama memberikan makanan minuman berbuka untuk para pelaju di jalan raya. Beberapa diantaranya ada juga yang mengatas namakan partai. Dari orang-orang yang ingin dipilih sebagai Wakil Rakyat. Menggunakan atribut warna dan simbol tertentu. Ngabuburit saat ini bisa diisi dengan kegiatan positif, bukan sekedar jajan makanan berbuka. Kecenderungan konsumsi meningkat saat bulan puasa telah dibuktikan oleh survey tahunan yang dilakukan di negara kita.

Pemerintah melarang acara Buka Bersama. Di masyarakat banyak terjadi, terutama bagi yang bukan berposisi sebagai Aparat Sipil Negara. Beberapa politikus yang cerdik, tidak menggunakan istilah Buka Bersama. Mereka membungkusnya dengan agenda Santunan. Waktunya memang berdekatan dengan waktu berbuka puasa, tetapi fokus utamanya adalah berbagi kepada para fakir, miskin, ataupun yatim piatu serta asnaf lainnya yang berhak mendapatkan santunan.

Berpuasa membawa ritme kerja menjadi lebih santai. Jam perkuliahan di kampus dan sekolah di reduksi menjadi lebih pendek. Masjid dipenuhi oleh orang yang ngadem, itikaf atau sekedar tidur-tiduran menunggu waktu adzan magrib. Bayangkan pada masa lalu, kaum muslimin malah berperang dengan kaum yang memeranginya, di bulan Ramadan. Mereka tidak sempat tidur-tiduran, bahkan mungkin makanan sahur mereka tidak berkualitas yang sepadan dengan yang disediakan di rumah-rumah di Jakarta ini.

Reuni. Hari Raya juga menjadi waktu untuk reuni. Berkunjung dan menyapa teman saat sekolah. Mampir di rumah mereka untuk menyambungkan pertalian pertemanan. Bercerita hal-hal konyol semasa di sekolah. Bertemu lagi ketika status dan wajah sudah berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun