Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Hamka Menonton Hamka

16 April 2023   18:49 Diperbarui: 16 April 2023   18:57 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana road show film Buya Hamka yang dihadiri oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti, Keluarga Hamka, Sutradara Fajar Bustomi, Pemeran Utama Vino G. Bastian dan kru lainnya (dok. pribadi)

salah satu Karya Hamka (Sumber www.srialhidayati.com)
salah satu Karya Hamka (Sumber www.srialhidayati.com)

Pengenalan awal film Buya Hamka sebenarnya sudah dilakukan di Uhamka pada sela-sela acara Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang diadakan di Uhamka pada Ramadan 1444 H. 

Pada saat itu hadir Vino G. Bastian, pemeran utama; Fajar Bustomi, Sutradara; aktor senior Donny Damara dan kru lainnya. Fajar Bustomi bercerita begitu Panjangnya proses dari mandat diterima sampai akhirnya siap diluncurkan. 

Hal lainnya adalah "keasyikan" dalam menggambarkan Buya Hamka dalam sebuah sinema, sehingga total filmnya tujuh jam lebih. Akhirnya diputuskan menjadi 3 bagian (volume).  Hamka merupakan magnet bagi kaum muda sekarang. Ada beberapa novel biografi Hamka yang disusun oleh pengarang kondang di Indonesia.

Vino di UHAMKA (dok. pribadi)
Vino di UHAMKA (dok. pribadi)

Hal menarik lainnya adalah dari cerita Vino G. Bastian. Ibunya adalah seorang mualaf, yang ternyata dibimbing keislamannya oleh Buya Hamka. Sehingga ada panggilan untuk berakting dengan sebaik-baiknya. 

Selain itu, yang membuat bangga Vino adalah, ternyata Buya Hamka juga membaca cerita Pendekar 212 Wiro Sableng, yang merupakan karya dari ayah Vino, Bastian Tito. 

Ketika berkunjung ke kediaman Buya Hamka, terdapat buku-buku novel cerita silat tersebut. Fajar Bustomi lain lagi, ia bercerita tentang pesan ibunya, agar membuat film di Sumatera Barat. Karena daerah ini -- kampung halaman orang tuanya -- juga indah, tidak kalah dibandingkan dengan Beijing (Kukejar Cinta ke Negeri Cina).

Uhamka sebagai representasi Hamka, Hamka sebagai Hamka, berusaha keras untuk berprestasi dengan terus mengembangkan diri sebagai pendidikan tinggi. Berasal dari pendidikan tinggi khusus yang mendidik calon guru, kemudian membuka fakultas-fakultas baru. Setelah itu merangkak memperbaiki diri, sampai akhirnya sekarang mengungguli perguruan tinggi yang menjadi induk semangnya, Universitas Muhammadiyah Jakarta. 

Menjadi perguruan tinggi terakreditasi UNGGUL. Merangkak dari seseorang di daerah Maninjau, menjadi tokoh ulama plus sastrawan dengan wawasan keislaman kosmopolitan. 

Namun kebesaran Hamka juga merupakan buah dari pergulatan pemikiran dan pergerakan Islam modern yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh Sumatera Barat yang antara lain adalah HAKA, Haji Abdul Karim Amrullah, Ayahnya Hamka, yang mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun