Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Bangkok hadiri SEA-Teacher Summit 2023

30 Maret 2023   14:44 Diperbarui: 30 Maret 2023   14:50 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik BTS di Bangkok, dok. pribadi

Universitas Muhammmadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), yang diwakili oleh Kepala Unit Kerja Sama, Purnama Syae Purrohman, PhD., menghadiri kegiatan SEA Teacher Exchange Summit pada tanggal 20-21 Maret 2023 di Avani Hotel, Sukhumvit, Bangkok, Thailand. Perjalanan ke Bangkok dengan menggunakan pesawat Thai Airlines, penerbangan kode TG436. 

Pada penerbangan tersebut, bersua dengan Dr Hengki dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, yaitu perguruan tinggi berbasis Islam terbesar di Banjarmasin dan juga Dr Ied Veda Sitepu dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Perjalanan malam yang cukup nyaman, karena memiliki fasilitas hiburan yang cukup kekinian di pesawat tersebut. Juga tersedia jaringan internet, yang harus beli kepada awak kabin atau dengan kartu kredit. Utusan dari Uhamka hanya satu orang karena satu dan berbagai hal.

Pada kesempatan itu, perjalanan ke hotel dilakukan dengan menumpang kereta bandara sampai ke Paya Thai, dan BTS sampai ke Stasiun On Nut. Dari situ kami berdua berjalan menuju Hotel Amber Sukhumvit. Sedangan Bu Ied menggunakan fasilitas jemputan dari hotel. 

Kami berdua menikmati suasana Bangkok, terutama di transportasi umum, yang cukup nyaman dan bersih, serta mudah diakses. Menurut jadwal yang kami ketahui di berbagai situs di internet, layanan berhenti pada pukul 00, pada kenyataannya kami bisa menggunakan BTS melebihi waktu tersebut. Petugas keamanan kereta api yang kami jumpai sangat membantu menunjukkan jalur kereta yang tepat, walaupun komunikasi Bahasa tidak begitu mulus.

whatsapp-image-2023-03-21-at-13-19-50-642539903788d479007f05e2.jpeg
whatsapp-image-2023-03-21-at-13-19-50-642539903788d479007f05e2.jpeg

Rombongan PTMA di SEA-Teacher Summit, dok. pribadi

Pertemuan ini dihadiri oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta dari Vietnam (1 Perguruan Tinggi), Indonesia (30 Perguruan Tinggi) Thailand (9 Perguruan Tinggi), dan Filipina (37 Perguruan Tinggi), serta University of Tsukuba yang hadir secara daring. Pertemuan dilaksanakan di Hotel Avani Sukhumvit, kapasitasnya penuh, sehingga kami mencari hotel lainnya yang terjangkau. Ini adalah pertemuan awalan setelah Pandemi. Maka banyak peserta yang berminat untuk kembali beraktifitas dalam kerangka kegiatan SEATeacher. Panitia hanya menanggung biaya rapat untuk satu orang per institusi, maka peserta tambahan diminta membayar ekstra biaya untuk kegiatan rapat tersebut.

Delegasi dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah yang hadir antara selain Uhamka adalah Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammmadiyah Kotabumi, dan Universitas Muhammmadiyah Surakarta. Delegasi yang hadir antara lain pengelola Kantor Urusan Internasional, Dekan, Wakil Dekan, bahkan Rektor dan Wakil Rektor dari masing-masing lembaga. Hadir pada kesempatan ini Dekan FKIP Universitas Ahmad Dahlan yang juga Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Moh. Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D.

Foto bersama semua peserta, dok. pribadi
Foto bersama semua peserta, dok. pribadi

Kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk menyepakati adanya pertukaran mahasiswa kependidikan secara resiprokal antar perguruan tinggi di Asia Tenggara yang diatur oleh Sekretariat Perhimpunan Menteri Pendidikan se Asia Tenggara (Seameo Secretariat). Kegiatan yang sudah diikuti oleh Uhamka sejak tahun 2016 tersebut, merencanakan Proyek SEA-Teacher Batch ke 9, untuk pengiriman mahasiswa calon guru untuk praktik mengajar di luar negeri.  Melalui model ini, mahasiswa asing juga harus datang dan diterima untuk mengajar di sekolah mitra Uhamka, dalam hal ini FKIP Uhamka. Beberapa meja bundar diisi oleh peserta dari berbagai negara dan berbagai perguruan tinggi.

Dr. Ethel Agnes Pascua-Valenzuela, sebagai Direktur SEAMEO Secretariat yang berasal dari Filipina menyatakan bahwa pada batch saat ini ada peluang untuk dibuka kesempatan bekerja sama dengan negara-negara yang lebih banyak, selain di Asia Tenggara. Selain itu juga dibicarakan kemungkinan untuk kegiatan sejenis, yang lebih luas pada program pendidikan vokasi.

Foto grup rombongan dari Perguruan Tinggi se-Indonesia, dok. pribadi
Foto grup rombongan dari Perguruan Tinggi se-Indonesia, dok. pribadi

Beberapa peserta hadir secara daring antara lain dari Perwakilan Kementrian Pendidikan Filipina dan Universitas Tsukuba, Jepang. Hadir secara langsung pejabat perwakilan dari Kementrian Pendidikan Thailand.

Kesempatan ini juga menjadi ajang reuni bagi para pegiat SEATeacher yang terkendala pandemi. Disini bisa bertemu dengan mitra lama dan mitra baru, serta memperbaharui kontrak kerja sama. Para peserta diminta untuk mencari mitra untuk pertukaran mahasiswa secara mandiri. Maka pada ajang tersebut, banyak terjadi diskusi yang intensif  sesama peserta untuk mendapatkan mitra kolaborasi, dan menandatangani framework collaboration sebagai kerangka untuk aktifitas yang akan dilaksanakan selanjutnya. Secara umum, dilaksanakan seremoni penandatanganan Letter of Agreement sebagai payung besar kerja sama antar lembaga.

Sore harinya, dengan menggunakan transportasi umum, saya dan Pak Hengki menuju ke daerah Siam. Mengunjungi pusat perbelanjaan yang besar dan atraktif. Belanja mata dan belanja perut. Setelah berkeliling cukup lama, dan salah pengertian yang kocak. Menanyakan makanan halal, makanan muslim kepada warga lokal, yang ditunjukkan adalah Masjid di basement mall besar tersebut. Untuk sholat di masjid tersebut, harus mengisi buku tamu. Petugas berbaik hati, mengantarkan kami ke satu-satunya penjual makanan halal di mall tersebut. Rumah Makan India.

Makanan India di Siam Mall, dok. pribadi
Makanan India di Siam Mall, dok. pribadi
Pada hari kedua, dilaksanakan kunjungan ke Faculty of Education, Valaya Alongkorn Rajabhat University under the Royal Patronage, di Pathumthani, Thailand. Rombongan disambut baik oleh pimpinan fakultas, dan diajak untuk berkunjung ke Demonstration School yang terletak di dalam kampus. VAR merupakan kampus pionir dalam kegiatan SEA-Teacher sejak awal pelaksanaannya. Karena komunikasi yang kurang baik di grup percakapan, kami kehilangan rombongan, dan harus menuju ke lokasi dengan taksi. Perjalanan sekitar 1,5 jam.

Demonstration School adalah konsep yang sama dengan Sekolah Laboratorium jika di Indonesia. Pembiayaan untuk sekolah di kampus VAR ini cukup besar, antara lain bisa dilihat dari fasilitas yang dimiliki, kegiatan, serta pengajar native speaker lebih dari satu. Sebagai negara yang terkenal dengan pariwisatanya, maka Thailand sangat mudah untuk menggaet para ekspatriat untuk dapat bekerja di Thailand.

Konsep Montessori jadi bagian di sekolah ini, demikian pula STEM. Bagaimana penerapan Science, Technology, Engineering, and Mathematics menjadi bagian dalam pembelajaran di sekolah. Sebagai negara terbuka, tercermin pada sekolah ini, salah satu pelajarannya adalah Bahasa Mandarin, sebagai bagian dari kurikulum yang diajarkan di kelas.

Setelah mengunjungi sekolah, kami Kembali ke hotel. Malam harinya saya dan Pak Hengki berjalan-jalan ke Supermarket Lotus, yang dekat dengan venue acara. Ternyata ada satu hal yang menarik. Bank di Thailand, yang buka di Mall, mempunyai jam kerja yang sama dengan jam masuk di Mall. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan bank dengan lebih nyaman. Kami berbelanja beberapa barang, jelasnya makanan, untuk oleh-oleh. Disitu ada juga beberapa suvenir, tetapi tidak lengkap. Makanan dan minuman dalam kemasan yang dijual disini ternyata dari berbagai negara. Bahkan ada produk Kopiko dari Indonesia. Ini mencerminkan keterbukaan pasar dan kemudahan masuk barang dan jasa luar negeri ke Thailand.

Lab Robotik, dok. pribadi
Lab Robotik, dok. pribadi

Jam 10-an malam kami pamitan ke pihak hotel. Karena penerbangan pagi, serta panitia lokal banyak mengingatkan tentang betapa sibuknya bandara saat ini, serta adanya beberapa perbaikan jalan. Maka kami memutuskan untuk bermalam di bandara Suvarnabumi ini. Perjalanan menggunakan taksi yang dipesan lewat hotel. Biayanya dibawah tiga ratus baht. Masih lama menuju perpulangan. Suasana bandara ramai seperti biasanya, mirip sebelum pandemi.

Terdapat kerumunan anak muda seperti menunggu sesuatu. Pak Hengki bertanya-tanya kepada beberapa orang, ternyata grup musik Korea, akan pulang ke Korea. Namanya NCT. Pak Hengki penasaran, ia meminta untuk melihat, bagaimana reaksi penggemar terhadap idolanya. Setelah menunggu sekitar setengah jam lebih, rombongan yang ditunggu pun muncul. Dan benar memang, mereka sangat histeris menyambut sang idolanya, bahkan ada yang sampai terjatuh sendiri.

Pak Hengki sedang memandang  makanan, dok. pribadi
Pak Hengki sedang memandang  makanan, dok. pribadi

Setelah pesta berakhir, kami pun mencari-cari lokasi untuk memejamkan mata. Sebelumnya keliling mencari toko suvenir. Tetapi ternyata tidak sebanyak ketika di ruangan setelah check in. Sekitar jam 3 pagi, kami mencari rumah makan untuk sahur pertama Ramadan ini. Kami menemukan sebuah yang menjual mango sticky rice. Kami makan disini. Mangga-nya satu buah, dan nasi ketannya dibuat bulat, dan kecil sekali, hahaaa. Pak Hengki minta tambah nasi ketan. Saya menambah kentang dan ikan mas filet goreng.

Setelah makan, lalu kami ke mushola untuk menunggu shubuh. Sempat pula melaksanakan sholat tarawih pertama di mushola bandara yang cukup dingin ini. Ketika waktu shubuh tiba, jam lima lebih sedikit, seorang staf bandara mengumandangkan adzan. Ia pula yang mengumandangkan iqomah, dan menjadi imam. Sesuatu sekali, tetapi mungkin karena minoritas, dan kepentingan untuk cepat bergerak kepada pekerjaan lainnya, hal itu cukup bagus juga dilakukan.

Setelah sholat kami bergegas untuk check in, dengan antrian yang cukup Panjang. Tetapi saat di pesawat, ternyata penumpang tujuan Jakarta tidak terlalu penuh. Karena puasa pertama, saya tidak mengambil jatah makan di pesawat. Tetapi pramugari sepertinya kasihan, ia membangunkan saya dan memberikan segelas air minum dalam kemasan. Memang Ketika dalam perjalanan, musafir, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Tetapi saat itu kami merasa tidak mengapa berpuasa, karena suasana sejuk dan tidak banyak kendala untuk berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun