Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Senyum Pagi Pak Guru

6 Januari 2023   11:14 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:16 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemandangan yang indah, saat mengantar anak ke sekolah. Pak Guru berbaju koko, sudah menunggu di gerbang besar sekolah dengan senyuman yang indah. Inilah modal pendidikan yang bagus bagi anak-anak kita. Pak Guru yang tersenyum. Senyuman yang akan mengantar anak untuk menuju masa depan yang lebih baik dari persekolahan. 

Kami para pengantar merasa nyaman dengan senyuman tersebut. Kami menitipkan anak disini. Dari setengah tujuh sampai siang hari. Semoga mampu membuat anak menjadi lebih baik.

Sekolah ini adalah sekolah swasta. Pak Guru tersebut digaji oleh yayasan. Mudah-mudahan kesejahteraannya memadai untuk keluarga Pak Guru. Kesejahteraan itu ukurannya uang atau material, spiritual, dan mental. Senyuman itu menggambarkan kesejahteraan. Mudah-mudahan bukan menyembunyikan keruwetan sistem yang sedang berubah. Dari penggunaan Kurtilas ke Kurikulum Merdeka. Para guru memang yang paling merasa terbebani dengan adanya perubahan kurikulum. Semoga mereka tetap berkhidmat dengan lurus, dengan ada kebaikan-kebaikan yang bisa ditransfer kepada para siswa, walaupun sistem kurikulum berubah.

Guru swasta bisa mendapatkan pendanaan dari pemerintah. Melalui skema sertifikasi guru. Meningkatkan kesejahteraan material.

Pendidikan di Indonesia memang menjadi masalah yang besar. Sistem politik yang dibangun sejak tahun 1945 belum mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Masa kepemimpinan presiden pertama penuh gejolak, pendidikan anak bangsa sudah dilaksanakan belum begitu baik Intervensi politik dari negara-negara besar terjadi. Beberapa pelajar dikirim ke negara-negara luar untuk studi lanjut S2 dan S3. Yang kemudian tidak bisa pulang karena politik berubah dengan munculnya Orde Baru.

Pemerintah Orde Baru memiliki beberapa gebrakan, antara lain dengan sistem SD Inpres, penelitian tentang ini telah menghasilkan Hadiah Nobel. Tetapi pendidikan bukan menjadi yang utama. Sehingga kemajuan pendidikan tidak baik di bandingkan dengan negara-negara lain yang bisa maju lebih cepat memanfaatkan kurun 30 tahun sejak kemerdekaan. 

Sejak era reformasi, arah pendidikan menjadi lebih baik, karena desakan kemajuan yang semakin beruntun. Kurikulum berubah sampai saat ini adalah era-nya Kurikulum 2013 dan yang akan mendatang adalah era Kurikulum Merdeka. Sesuatu yang baru, walaupun secara konsep tidak terlalu baru. Hanya penamaan saja dan sudut pandang yang lebih didesain berbeda. Pendekatannya masih sama, student centered learning. Di era sekarang memang kurikulum pendidikan akan semakin berkembang lebih baik dan lebih cepat. Didorong oleh kemajuan teknologi dan diseminasi melalui internet beserta berbagai perangkatnya. Kecuali bagi negara yang tertutup.

Kita bisa mempelajari berbagai sistem pembelajaran, kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lainnya melalui saluran internet. 

Generasi yang kita ajar. Generasi dijital. Mereka sangat mudah untuk belajar apa saja, dimana saja, dan kapan saja. Maka guru dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perubahan. Guru-guru diharapkan dapat menyelami dunia dimana anak berada. Kalau masih menggunakan pendekatan sebelum adanya internet. Maka guru akan ditinggalkan. Pembelajarannya akan terkalahkan oleh hiruk pikuknya dunia games yang setiap ahri mereka geluti dari hape murah berteknologi android yang sekarang ini sudah mewabah jadi barang murah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun