Hari ini saya bertemu dengan orang Korea. Sesuai dengan janji sehari sebelumnya. Pengetahuan kita sebagai bangsa Indonesia tentang Korea ternyata masih lemah. Saat saya tanya kepada warga Indonesia, aktifis lembaga kemahasiswaan tingkat pusat, Korea mana? ia sedikit bingung... Balik bertanya: kalau Seoul itu Korea mana?
Korea Selatan tentu saja. Ia telah menjadi macan Asia. Membayang-bayangi Jepang. Kita mesti mempelajari bagaimana ia bisa menjadi Macan Asia. Bahkan budaya makanan, musik, film-nya telah membanjiri Indonesia. Kalau mau eksis di era persaingan Asia, kita mesti mampu mengenal, mempelajari, memahami, bahkan mengadaptasi budaya kerja mereka... yang positif tentunya. Jepang, Korea Selatan, Singapura, ataupun India dan Cina (Tiongkok maupun Taiwan). Budaya kita juga memiliki hal-hal yang bagus, tetapi kita tidak memiliki filter yang terlalu baguis terhadap budaya-budaya luar yang tidak terlalu bagus. Kita masih berkutat dalam modernisasi sebagai westernisasi dan sebagainya dan sebagainya.
Kembali ke leptop. Teman dari Seoul ini bermaksud mengadakan penelitian pendahuluan untuk menjajaki aktifitas "Sosial Entrepreneurship" yang akan didukung oleh Pemerintah Korea Selatan, serta perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Ada empat kota di ASEAN yang menjadi kandidat lokasi. Dua akan dipilih. Mereka menyampaikan presentasi, dan berdiskusi, serta membuka pertanyaan tentang kemungkinan eksekusi kegiatan ini. Mereka menjajaki kerjasama dengan perguruan tinggi, LSM, Organisasi kepemudaan, maupun pemerintah.
Jika laporan hasil penelitian awal ini diterima dengan baik, maka mereka akan mendalami kemungkinan aplikasi Sosial Entrepreneurship tersebut di Jakarta.
Tentu saja hal ini cukup menggembirakan. Bagaimana di Indonesia, khususnya di Jakarta. Disparitas antara si kaya dan si miskin cukup lebar. Banyak masalah sosial yang terjadi di masyarakat dan juga ketidakberdayaan dari masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah melawan kapitalisme yang semakin menjerat leher. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa menjadi ajang transfer pengetahuan, transfer teknologi, dan juga transfer dana hehehe.... Yaa secuil dana CSR dari perusahaan dan pemerintah Korea Selatan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keuntungan mereka, jika melihat bagaimana fanatiknya warga negara kita dengan produk ponsel, elektronik, maupun otomotif yang berasal dari negeri ginseng ini.
Mudah-mudahan hasil diskusi kami positif. Sehingga ada manfaat bagi masyarakat Jakarta ke depan. Konon, program akan dilaksanakan pada tahun depan. Apabila hasil asesmen cukup baik, bisa berlanjut sampai program tiga tahun
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!