Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman pertama naik MRT di Wuhan

28 Desember 2012   15:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:53 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini dapat pesan singkat (sms) dari teman, Galih Wibisono, Mahasiswa S2 dari Universitas Negeri Surabaya, yang juga Presiden PPI Wuhan:

kereta bawah tanahnya udah dioperasikan mulai hari ini, kalao mau naik nyoba bisa k halte deket chicony dpn kfc 14.26 Dec 28

Wah penasaran nih! Kayak apa sih? Akhirnya setelah menjemput anak dari sekolah, langsung menuju salahsatu stasiun, Jiedakou. Adanya disamping Mall Chicony. Masuk ke gerbang bawah pakai eskalator, setelah jalan muter dikit turun lagi pakai eskalator. Disini tempat membeli tiket. Turun lagi ke bawah barulah lokasi jalan rel Wuhan Metro (demikian MRT tersebut dinamakan).

Karena baru hari ini beroperasi untuk umum, maka penumpang hari ini kebanyakan yang ingin coba-coba. Membeli tiket bisa dengan menggunakan kartu langganan subway yang disebut IC Card, atau dengan uang tunai yang ditukar dengan koin plastik sebagai tiket masuk ke stasiun pemberhentian. Karena masih baru, terdapat antrian orang di costumer service, membawa masalah-masalah. Petugas keamanan juga cukup sibuk, memeriksa tas penumpang dengan detektor di tangan. Petugas keretanya keren juga pakaiannya, mirip dengan pramugari.

13567089251072009247
13567089251072009247

Tempat penukarannya/loket di mesin touchscreen tertentu yang entah apa istilah sebenarnya yang puasti mirip mesin penjual minuman ringan atau ATM. Untungnya terdapat dua bahasa, sehingga yang buta bahasa Tionghoa bisa mengubah ke versi bahasa Inggris. Sekedar coba-coba, saya menukar uang 5 Yuan, untuk membeli dua tiket ke stasiun Optic Valley. Masukkan uang pencet tujuan, pilih dua tiket, maka keluarlah dua koin plastik plus uang logam 1 yuan. Berhasil!

13567089661920625961
13567089661920625961

Saya berangkat berempat. Berhubung dua anggota tingginya masih dibawah 120 cm, maka dua koin cukup untuk berangkat berempat. Masuk ke lokasi stasiun dengan menempelkan koin di tempat yang tersedia, sehingga pintu otomatis terbuka. Suasana di stasiun masih terasa kebaruannya. Banyak orang yang mencoba-coba, petugas, wartawan, maupun lainnya. Subway terisi penuh, tidak terdapat tempat duduk. Ia berhenti di setiap stasiun kira-kira semenit. Koin masih ditangan, koin dimasukkan ke lobang di pintu keluar stasiun untuk membuka pintu keluar.

Metro Wuhan ini mulai dibangun sejak bulan Februari tahun 2008, lima tahun kemudian baru siap beroperasi. Kereta ini akan beroperasi dari jam 6 pagi sampai pukul 10 malam, akhir pekan memulai operasi setengah jam lebih lambat. Jarak antar kereta pada jam sibuk adalah 5 menit 45 detik. Sedangkan di akhir pekan dan jam biasa adalah 6 menit 24 detik. Kereta tersebut sudah lolos uji “Evacuation Test” yang dimandatkan oleh hukum nasional RRT dengan mengevaluasi kemampuan mengevakuasi dari kereta penuh penumpang dalam kurun waktu enam menit. Disediakan elevator buat mengakomodasi penumpang berkursi roda. Kemudahan-kemudahan juga akan diberikan bagi penumpang yang tuna netra, orang tua, orang yang lemah fisik, sakit atau hamil. Pengelola juga akan memberikan pelayanan gratis bagi warga masyarakat berusia 65 tahun ke atas. Makan di kereta dilarang, barangsiapa yang melanggar larangan ini, bisa dikenakan denda hingga 200 RMB (sekitar Rp. 300.000,- lebih).

Setelah melewati satu stasiun, di stasiun selanjutnya kami berempat turun dan naik kereta balik arah, kembali pulang. Karena waktu sudah mulai gelap, waktunya sholat Magrib. Wah asyik juga pengalaman naik MRT di Wuhan, ayo Indonesia, ayo Jakarta, ayo Gubernur Jokowi Ahok, kapan mulai membangun MRT-nya! Pengalaman hari ini, lihat banyak penumpang biskota yang tersedot masuk MRT, sehingga banyak melihat bis dengan sedikit penumpang.

Wuhan, 2012-12-28

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun