Mohon tunggu...
Anak Ayu Trifebri
Anak Ayu Trifebri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar Melalui Kegiatan KKN Covid-19

16 Juni 2020   17:49 Diperbarui: 16 Juni 2020   17:58 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#kkncovid19upianakayu

Penyebaran pandemi Covid-19 yang cepat telah menyebabkan gangguan pada sektor pendidikan Indonesia di mana sekitar 45 juta siswa tidak dapat melanjutkan kegiatan belajar mereka di sekolah, selain itu di tingkat perguruan tinggi pelaksanaan program dan kegiatan KKN yang seharusnya dapat dilaksanakan di lapangan menjadi turut beradaptasi menjadi kegiatan KKN Tematik Pencegahan Covid-19 secara individual dan seluruh pelaksanaannya dilakukan melalui online atau secara daring.

Salah satu kegiatan KKN tersebut salah satunya telah direalisasikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia sejak tanggal 17 Mei 2020 -- 17 Juni 2020. Pelaksanaan yang dilakukan selama 120 jam tersebut memiliki berbagai kegiatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa, baik meliputi program waijib pendataan, dan program-program lain terkait percepatan penanganan wabah covid-19.

Di wilayah RW 08 Sarijadi Bandung, Anak Ayu seorang mahasiswa dari Psikologi angkatan 2017 UPI melakukan KKN dengan tema Pembuatan Konten Edukasi dan Sosialisasi Terkait Pencegahan Covid-19 Secara Daring. Tema ini dipilihnya dengan pertimbangan bahwa edukasi memainkan peran penting dalam mendorong masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam melawan virus corona. 

Berbagai konten edukasi tersebut cukup beragam mulai dari hal-hal terkait serba-serbi covid-19 mulai dari mana virus berasal, cara penyebarannya, covid-19 dan kesehatan mental, serta konten terkait new normal dan work from home. Konten yang dibuat beragam ini kemudian disebarkan melalui WhatsApp Grup dan Instagram, dengan harapan konten yang beragam ini dapat menjangkau masyarakat secara luas, sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan.

dokpri
dokpri
Kemudian Ayu juga mengungkapkan hal yang menarik yang ia temukan dalam melaksanakan KKN, ia mengatakan "Selain membuat konten, saya juga melakukan pendataan di tingkat RW 08, saya cukup senang melakukan pendataan ini, selain bisa mengetahui demografi penduduk, saya juga menjadi memahami persoalan terkait pentingnya pendataan. 

Seperti yang kita ketahui, dalam memerangi covid-19 ini Indonesia sangat lemah dalam mendapatkan data yang akurat sehingga penanganan pun menjadi terhambat. Menurut saya pendataan hendaknya mulai disiplinkan dari tingkat pemerintahan yang paling kecil yakni RT dan RW. Ya saya berharap semoga dengan pendataan melalui KKN ini kemudian dapat membantu masyarakat dan pemerintah."

dokpri
dokpri
Tidak hanya pendataan, kegiatan berupa sosialisasi dan sharing yang dilakukan lewat  wawancara atau chat melalui aplikasi WhatsApp juga memberikan beberapa sudut pandang baru. Salah satu pengajar di Madrasah Aliyah Udanawu bernama Pak Cahya dalam pesan singkatnya mengatakan bahwa terdapat kendala sistem pembelajaran jarak jauh yakni dari faktor siswa, faktor jaringan, dan faktor guru, ada siswa yang malas, ada yang terhambat di kuota, serta guru-guru yang sudah tua yang tidak terbiasa dengan perangkat media pembelajaran jarak jauh. 

Kemudian sharing lainnya adalah terkait stres dan pekerjaan. Menurut salah satu warga RW 08, Agung, seorang pekerja industri kreatif, ia mengatakan bahwa keadaan pandemi ini sungguh  berdampak pada pekerjaan di lapangan, namun ia tetap memilih bekerja sesuai protokol kesehatan, karena hal ini juga berkaitan dengan penghasilan pekerja yang lainnya. 

"Kalau saya tidak bekerja, bagaimana dengan rekan-rekan saya di lapangan, mereka akan makan apa?" begitu tuturnya. Sementara di sisi lain, dalam kesempatan telepon dengan salah satu warga yang adalah seoarang ibu rumah tangga, Ibu Suharti mengatakan, "Saya justru bersyukur dengan keadaan ini, saya merasa tidak terlalu lelah bekerja, biasanya saya ke sana ke mari mengantar dagangan, tapi sekarang saya bisa merasakan istirahat sejenak, dan menekuni untuk berkebun dan punya waktu bersama anak."

Beragam sharing session tersebut juga dikumpulkan oleh Ayu, terutama sharing session di tingkat pelajar, Ayu mengumpulkan berbagai cerita inspiratif dari para pelajar termasuk mahasiswa, kemudian dijadikan e-book, dan di bagikan secara daring. Hal ini cukup menunjukkan reaksi positif dari teman-teman yang melakukan sharing mengingat mereka merasa cerita inspiratifnya tersebut semoga dapat menginspirasi dan menguatkan sesama dalam menjalani masa karantina dan bagaimana agar tetap bisa bertahan di masa pandemi ini. 

dokpri
dokpri
Bersama dosen pembimbing lapangan Drs. Wawan Purnama, M. Si, yang terus mendampingi dan memberi masukan, Ayu juga mengungkapkan bahwa "pelaksanaan KKN ini, sungguh mewujudkan merdeka belajar, mengingat fleksibilitas yang tinggi, kreativitas individu, serta mampu mengasah kemampuan-kemampuan saya untuk terlibat dalam masyarakat dalam membantu apa yang dibutuhkan di masyarakat. Saya berharap semoga keadaan ini tidak membuat patah semangat terutama sebagai mahasiswa yang memiliki peran sebagai agen perubahan yang diharapkan oleh masyarakat"

 

(Penulis : Drs. Wawan P., M.Si & Anak Ayu T. K.S.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun