Mohon tunggu...
Atmansyah
Atmansyah Mohon Tunggu... Politisi - Simpel

Kerja ikhlas, kerja cerdas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terlupakan

30 April 2020   10:49 Diperbarui: 30 April 2020   10:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu kau kuangkat dari kehidupan hampa
Dari hidupmu yang tak teratur yang begitu nyata
Dari sedikit harta hingga berkecukupan semua ada
Dari tahta hina menjadi tahta yang utama

Aku teringat ketika kau sedang tertidur
Di satu mata kursi yang ramping dan terukur
Aku sodorkan sebuah harapan yang akan membuat kau termasyhur
Kau tersentak dengan mata yang berkaca  dan langsung sujud bersyukur

Kau berada di puncak yang penuh harta dan tahta
Hingga tak ada waktu untuk duduk sama rata
Kau lupa bahwa amanah tak akan baqa
Kuingatkan kawan jangan kau buat menjadi sia sia

Saat ini kau tak lagi di puncak harta dan tahta
Kau hanya merenung yang tiada makna
Menyesali harapan yang sudah ada hingga dirimu tak berguna
Semua terlupakan hingga kau memohon kepadaku untuk berbagi rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun