3. Tradisi ngejot
Kata Ngejot merupakan istilah dalam Bahasa bali yang memiliki arti memberi. Yang dimaksud memberi disini adalah memberi makanan, jajanan atau buah buahan. Tradisi Ngejot ini dilakukan saat ramadhan selain juga pada hari raya lainnya. Dalam tradisi hindu bali, Ngejot dilakukan saat mereka melakukan atau hari raya terutama saat galungan dan kuningan.
Saat hari raya lebaran, orang orang islam di beberapa daerah di buleleng melakukan tradisi Ngejot yaitu memberikan makanan, jajanan atau buah buahan kepada tetangga hindu. Begitupula masyarakat hindu di buleleng, saat hari raya galungan dan kuningan atau hari raya lainnya, mereka juga ngejot yaitu memberikan makanan, buah buahan atau jajanan kepada masyarakat muslim tetangga.
Dari cerita diatas dapat kita simpulkan bahwa kerukunan antar agama merupakan suatu organ intim dalam sebuah wilayah. Memang lazim dalam agama manapun tidak pernah ada ajaran yang menuntun menganutnya dalam jalan yang buruk, semuanya baik. Namun hanya saja ketidak sadaran mereka sebagai sebagai penganut sebuah agama dan ketidak pahaman mereka terhadap sila ketiga “persatuan Indonesia” dapat menimbulkan benih kebencian dan mudah tersulut ketika ada gerakan sedikit saja.
Kehidupan sosial akan harmonis jika personal dari masing masing kelompok bisa saling menjaga, seperti istilah menyama braya yangmuncul di buleleng, bali. Dengan label persaudaraannya dan saling toleran dalam berkewarganegaraan Indonesia yang berasas Bhineka Tunggal Ika, yang dapat memanfaatkan perbedaan menuju perubahan dan kemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H