Mohon tunggu...
Aat Atoilah
Aat Atoilah Mohon Tunggu... Guru - Hanya orang biasa yang ingin terus belajar dan memperbaiki diri

Tetap semangat mencari inspirasi baru...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Edukasi yang Salah tentang Membuang Sampah

12 Januari 2022   08:55 Diperbarui: 12 Januari 2022   09:01 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini akan saya awali dengan sebuah pertayaan, pertama, kapan kita terakhir kali membuah sampah disungai, kedua, kemanakah kita setiap membuang sampah, ketiga, bagaimana seharusnya kita mengelola sampah, baik sampah organik maupun anorganik. 

baiklah kita mulai dari pertanyaan pertama dan kedua, disini penulis adalah orang yang berada disalah satu kampung daerah serang banten tepatnya di kecamatan puloampel.

Disini yang saya tau sejak lahir bahwa belum pernah adanya sosialisasi dan edukasi bagaimana cara mengelola sampah dengan baik dan benar, bahkan mungkin diperkampungan tidak ada yang namanya Tempat pembuangan Sampah (TPS) bilapun ada mungkin bisa dihitunga baru hitungan bulan atau tahun dan itupun tak semua desa tersedia (TPS).

 Lalu pertanyaannya kemanakah warga atau masyarakat membuang sampahnya?, ya mohon maaf bila jawabannya mengecewakan yaitu kita biasa membuang sampah disungai atau kali kecil yang ada diperkampungan. 

Karena sedari kecil, orang tua mendidik anak-anaknya untuk membuang sampah disungai atau got-got yang ada disekitar rumah sehingga tanpa disadari itu menjadi turun temurun sampai saat ini. 

Sebenarnya orang didesa paham mana sampah yang bernilai uang dan tidak, tetapi justru sampah yang kurang bernilai tersebut yang sembarang dibuang. 

Jadi sampai saat ini masih marak membuang sampah disungai. padahal kebiasaan ini adalah membawa dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar. dan pastinya sampah-sampah tersebut akan bermuara pada laut dan laut akan tercemar dan akan kotor sehingga tak indah lagi dipandang dan mengganggu mahluk hidup baik yang didarat maupun dilaut.

Untuk pertayaan ketiga bagiamana seharusnya kita mengelola sampah, sebelum pada teknis pengelolaan hendaknya merubah dahulu edukasi yang selama ini salah, jangan buang sampah sembarangan apalagi ke sungai atau tempat umum lainnya, selanjutnya khusus bagi kaum terpelajar hendaknya memberikan contoh dan praktik bagaimana seharusnya manajemen pengelolaan sampah yang baik dan benar. 

Karena tanpa adanya pendidikan atau contoh terlebih dahulu maka sampai kapanpun masyarakat tidak akan berubah jika masyarakat tidak berubah dengan prilaku buang sampahnya maka akan sangat bahaya bagi kehidupana atau menghambat ekosistem dimasa yang akan datang.

Selanjutnya harus diketahui bahwa sampah itu terdiri dari dua jenis yakni sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.

Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Berikut ini beberapa metode yang dapat kita pelajari dan praktikkan bagaimana cara mengelola sampah, Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis

Anda bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah.

  1. Reuse (penggunaan kembali)
    Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda.

  2. Reduce (Pengurangan)
    Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah

  3. Recycle (daur ulang)
    Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.

Harapan penulis kedepannya semoga lebih diperhatikan lagi baik oleh pemerintah dari tingkat desa dan daerah agar bagaimana pengelolaann sampah di desa-desa lebih baik lagi, namun yang selama ini kita lihat meskipun pemerintah telah bekerja untuk masalah sampah tersebut tetaplah akan menguras energi, biaya, tempat dll.

Alangkah lebih indahnya jika sedari diri sendiri menyadari untuk lebih gemar lagi memilih, memilah sampah apalagi sampai membuat kreativitas atau kerajinan tangan yang bisa dijadikan karya atau bisa bermanfaat bagi kehidupan kita. 

Karena ada istilah sampah bisa jadi musibah atau sampah bisa menjadi berkah. mungkin kita harus terus mendorong agar yang menangani dibidang kebersihan seperti dinas lingkungan hidup dapat menjadi lebih baik yang terus mengedukasi dengan benar tentang penanganan sampah. 

Tidak ada salahnya juga khususnya pelajar atau mahasiswa untuk sosialisasi, seperti pada saat penelitian, mendapat tugas atau saat KKN mengambil tema tentang pengolahan sampah. semoga tulisan ini dapat mencerahkan kita semua untuk terus menginovasi pengetahuan, keterampilan masalah sampah ini agar sampah tidak lagi menjadi masalah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun