Pak Kyai juga bilang: “Jangankan pesawat, dulu burung pun jatuh kalau terbang ke gunung Salak, tepat di atas makam keramat Syekh Hasan”.
Ada dua kemungkinan disini, Marsa telah berdusta atau Allah ingin menyesatkan orang-orang seperti Marsa. “Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) dari pada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan didunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar”. (QS. 5:41)
Padahal cukup bagi orang yang diberi akal sehat untuk tidak percaya bualan Marsa dan orang yang sepertinya, yaitu peristiwa yang menimpa sebuah makam dengan batu nisan bertuliskan Raden KH Moh Hasan bin R KH Bahyudin Praja Kusuma (Mbah Gunung Salak), yang berada di dekat lokasi Sukhoi naas, diberitakan telah rusak tertimpa logistik dari Super Puma.
Maka bagaimana bisa makam yang tidak dapat menolak kerusakan yang menimpa dirinya diyakini mampu menimpakan musibah dan bencana kepada orang lain?! Sungguh kecelakaan Sukhoi adalah musibah yang besar bagi keluarga yang ditinggal, tapi musibah yang keluar dari mulut Kyai Marsa dan Habib Barakbah jauh lebih besar.
(Tulisan ini saya buat di atas asumsi apa yang ditulis wartawan Tribun Jakarta edisi Pagi, Selasa 15 Mei 2012 adalah benar)
---
Sumber: http://ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?no=352
Baca Juga: http://nasihatonline.wordpress.com/2012/05/11/yang-paling-menakutkan-ketika-naik-pesawat/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H