Pelaksanaan Kurikulum Tersembunyi Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik
A. Pendahuluan
Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang tidak terencanakan. Beberapa pendapat tentang kurikulum tersebunyi (hidden curriculum) seperti Valance dalam Dakir mengatakan bahwa hidden curriculum meliputi yang tidak dipelajari dari program sekolah yang non akademik. Sedangkan Kohelberg Dakir (2019) mengatakan bahwa hidden curriculum sebagai hal yang berhubungan dengan pendidikan moral dan peran guru dalam mentransformasikan standar moral.Â
Demikian juga, Dede Rosyada menyatakan bahwa hidden curriculum secara teoritik sangat rasional mempengaruhi siswa, baik menyangkut lingkungan sekolah, suasana kelas, pola interaksi guru dengan siswa di dalam kelas, bahkan pada kebijakan serta manajemen pengelolaan sekolah secara lebih luas dan perilaku dari semua komponen sekolah dalam hubungan interaksi vertikal dan horizontal.
Kurikulum tersembunyi sangat kuat pengaruhnya terhadap pembentukan karakter siswa, karena bisa berkontribusi pada perkembangan dan pembentukan kepribadian siswa. Pada intinya hidden curriculum menunjuk kepada apa saja yang ada hubungan dengan proses pembelajaran serta mempengaruhi pelaksanaan kurikulum dan pendidikan. Jadi kurikulum yang tidak tertulis, tidak dipelajari secara sadar, tidak direncanakan secara terprogram tapi keberadaannya berpengaruh pada perubahan tingkah laku peserta didik.
B. Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter
Pembentukan karakter mempunyai orientasi yang sama dengan pendidikan akhlak. Dalam implementasi pendidikan karakter atau pendidikan akhlak seorang pendidik yang paling bertanggung jawab dalam membimbing dan membina akhlak peserta didik sejak dini dengan memberikan keteladanan kepada mereka, sehingga mereka dapat membiasakan menghormati orangtuanya, keluarga, guru serta teman-temannya.
Dalam upaya membentuk siswa berkarakter, maka guru perlu membimbing  siswa  dengan pendekatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter atau budi pekerti adalah suatu yang urgensi untuk dilakukan. Kalau kita peduli untuk meningkatkan mutu lulusan SD, SMP, dan SMA, bahkan perguruan tinggi maka tanpa pendidikan karakter adalah usaha yang sia-sia.Pendidikan karakter atau budi pekerti sangatlah luas sehingga suatu yang tidak mungkin manakala ia hanya menjadi tanggung jawab guru.Â
Oleh karena itu, timbul gagasan tentang pentingnya kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dalam pendidikan karakter atau budi pekerti, yang tidak secara eksplisit ditulis dalam kurikulum. Pendapat ini beranggapan bahwaseluruh kegiatan guru, orang tua, masyarakat dan negara, diharapkan membantu dan melakukan pelayanan ekstra dalam membantu pencapaian tujuan pendidikan karakter atau budi pekerti. Sebuah sistem pendidikan yang berhasil adalah yang dapat membentuk manusia-manusia berkarakter yang sangat diperlukan dalam mewujudkan sebuah negara yang terhormat sehingga karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak di bangku sekolah.
C. Indikator Pembentukan Karakter di Sekolah
Penanaman nilai karakter dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan kurikulum tersembunyi. Kegiatan tersebut dilaksanakan agar siswa sekolah dasar mempraktikan nilai-nilai karakter yang ditargetkan teraktualkan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Muchlas Samami dan Hariyanto 2013).