Menteri Komunikasi dan Digital (KOMDIGI) Meutya Hafid bersama Polda Metro Jaya pada hari Minggu 3, November 2024 berhasil memblokir dan mengungkap 187.000 Situs Judi Online yang ditemukan pada Jumat, 1 November 2024 di Kawasan Galaxi kota Bekasi.
Judi online merupakan situs yang berisi dengan game-game yang bisa dimainkan apabila pengguna telah mendepositkan uangnya dan akan menjadi saldo game yang kemudia akan dimainkan pada situs tersebut. Banyak situs judi online yang tersebar melalui media sosial WhatsApp dengan cara menghubungi korban dengan menawarkan sesuatu yang membuat korban tergiur bahkan mereka (Situs Judi Online) juga secara terang-terangan membayar para selebritas untuk mempromosikan situs judi online tersebut.
Para pemerintah sebelumnya (Kominfo) telah memblokir akun para selebritas yang berani mempromosikan situs judi online secara terang-terangan, akibat dari promosi judi online yang meluas menyebabkan banyak orang awam yang tertarik kemudia mencoba untuk memainkan judi online tersebut dan menjadi keterusan bahkan menyebabkan ketergantungan terhadap situs judi online. Hal inilah yang menyebabkan Pemerintah Indonesia melarang keras Situs Judi Online karena dampak yang dihasilkan buruk yang menyebabkan produktivitas bekerja berkurang, kejahatan sosial karena membutuhkan uang untuk judi online, bahkan bisa menyebabkan sebuah keluarga hancur karena memiliki anggota keluarga yang sudah memiliki kecanduan untuk bermain judi online. Â
10 Hari sejak dilantik Menkomdigi sudah berhasil memblokir 187.000 Situs Judi Online, ditemukan pada sebuah ruko Bernama Kantor Satelit di Kawasan Galaxi kota Bekasi terdapat 14 pegawai aktif KOMDIGI sebagai tersangka atas kasus Situs Judi Online yang sebelumnya juga bekerja pada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Mereka mengaku bahwa mereka bekerja sama dengan melindungi Situs Judi Online karena setiap bulannya meraup keuntungan 8,5 Miliyar, karena inilah penghargaan Kominfo sebelumnya yang meraih penghargaan Utilisasi Tertinggi di saya pertanyakan.
Dalam masa jabatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terdapat beberapa kali kebocoran data masyarakat yang terjadi pada tahun 2022 dan 2024 tanpa adanya back up data oleh Kominfo yang membuat masyarakat geram terutama pernyataan Kominfo yang berisi untuk menjaga data pribadi sendiri dan tidak mengirim kepada pihak lain padahal masyarakat sudah menjaga data pribadi dengan baik serta pernyataan Kominfo mengirim pesan kepada hacker memohon untuk "Kalau bisa, jangan menyerang." Hal ini membuktikan bahwa kinerja dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika pada masa sebelumnya tidak di isi dengan orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya
Sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga yang memiliki karakter HEBAT tentunya kita harus transparansi (honest) atas kerja kita jika bekerja yang memiliki Amanah untuk menjaga kepentingan banyak masyarakat, serta kita harus benar-benar ahli dalam bidang yang kita tekuni (excellent) karena hal inilah yang akan menjadi tanggungjawab kita untuk menyelesaikan masalah (brave & agile) yang ada jangan seperti Kominfo yang tidak berfikir dengan out of the box karena tidak memiliki back up data masyarakat sehingga jika terjadi sesuatu mereka tidak bisa apa-apa karena memang bukan sepenuhnya ahli dalam bidangnya pada masa Kominfo. Karena itu kita harus berfikir secara penuh serta berdoa kepada Tuhan selalu  untuk mempersiapkan serta melindungi hal-hal yang tak terduga yang akan datang nantinya (transcendent)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H