Mohon tunggu...
aarraannss
aarraannss Mohon Tunggu... Lainnya - lainnya

tidak ada apapun semua sama di Mata Tuhan :)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hanya tentang Menilai Kemampuan DIri

13 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   20:01 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Seperti bumi dan langit yang selalu menjadi acuuan terhadap keseimbangan alam. Jaraknya akan tetap tidak terlihat tapi bisa dirasakan. Berbagai hal akan bisa dicapai jika sama-sama memiliki niat yang baik dan tekad yang kuat. Entah dari mana dulu memulainya setidaknya sudah ada niat dan tekad mencapainya. 

Mulai duduk terdiam meratapi nasib juga tidak mungkin. Semua harus dicoba agar mendapat proses dan juga hasil. Hasil yang baik atau buruk akan tetap memuaskan jika menerimanya dengan lapang dada dan keluasan hati. Semua hal yang terjadi akan berawal dari yang tidak pernah menjadi pernah ataupun dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dan semua hal itu wajib dicoba kemungkinan besarnya bisa terwujud itupun tergantung dari diri sendiri.

Berkaitan dengan hal yang pernah dicoba diwaktu sebelumnya lalu gagal. Menjadi suatu hal yang dominan untuk mengarah ke arah yang tidak semestinya. Mungkin saja menyerah adalah pilihannya. Tapi kan seblum menyerah masih ada lagi hal lain yang bisa dilaukan. Jangan apa-apa kuncinya harus menyerah, jika bisa dicoba maka cobalah saja dahulu. 

Tentang pribadi yang mudah bingung dan selalu ragu itu juga tergantung dari kepribadian masing-masing. Mencoba hal baru bukanlah hal yng membosankan. Memang benar bukan jarang sekali, tapi hampir pernah pasti ada yang mengatakan jika mencoba suatu hal yang baru pasti akan terlihat membosankan. Tapi bukan berarti suatu hal yang baru akan terus terlihat membosankan. 

Berpikir sebelum berproses mungkin itu kunci dari sebuah keberhasilan. Dimulai dari manapun berfikir tetaplah menjadi tolak ukur yang harus diutamakan. Karena dengan berfikir akan ada banyak cara nantinya. Semua hal jika ingin dilakukan harus ada keseimbangan disetiap bagiannya. 

Keseimbangan dimulai dari sesuatu yang penuh dengan keraguan. Kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri bisa berpengaruh dan juga bisa menjadi ketidak-seimbangannya. Memulai suatu hal apapun itu alangkah baiknya harus tau dulu keseimbangan dari masing-masing hal itu. Jika tidak begitu ya rasanya seperti percuma saja. Sangat mononton iya, sangat membosankan pun juga iya. 

Terkadang hidup mengajarkan hidup mengajarkan arti dari sebuah hal yang sulit digapai. Terkadang juga pengalaman mengajarkan suatu hal yang belum pernah dilakukan tiba-tiba melakukannya. Terkadang emosi juga mengajarkan kekesalan yang bertubi-tubi. Terkadang juga masalah mengajarkan untuk lebih berhati-hati dalam melakukannya. Apapun dan bagaimanapun itu nantinya. Waktu hanyalah sebuah jarum jam yang akan terus berputar dan bergerak maju seperti roda kehidupan. Tidak ada kata waktu bergerak mundur. Dan tidak ada kata seorang manusia terus bergerak mundur dalam artian tidak ada perubahan untuk berfikir kearah yang lebih maju lagi. Semua hal didunia ini mempunyai porsinya masing-masing. Sudah ditimbang sama rata dan tidak mungkin juga jalan alur hidupnya akan tertukar satu dengan yang lainnya.

Hal lain itu tidak lain hanyalah untuk pencapaian diri yang sampai saat ini masih menjadi sebuah angan-angan yang sulit digambarkan. Bagiannya saja masih seperti awan dilangit dalam artian bisa dilihat tapi tidak bisa dirasakan. Tentang bagaimana nantinya tidak ada seorang pun yang tau.

Semua hanya tentang takdir, pilihan, dan waktu tepat. Bukan apa dan mengapa tapi itulah kenyataanya. Terkadang yang sudah belum tergapaikan Juga. Masih menjadi misteri langkah apa yang harus diambil agar tidak salah kembali. 

Kembalilah diawal jika masih ada kesalahan, lalu belajar dari sesuatu yang telah terjadi itu juga penting sekali. Pada awalnya juga malas, lama-kelamaan belajar sesuatu dari yang lalu bisa menjadi berharga nantinya. Tentang apapun itu biarlah hanya sebuah angin yang terhembus kesana kemari. Kita hanya bagian merangkul angan-angan saja. Selebihnya serahkan saja pada yang punya kehidupan ini.

Sebrerapa jauh pun langkah yang sudah dilangkahkan tetapa akan kalah dengan pikiran sendiri. Karena semuanya tetap berawal dari angan-angan pikiran sendiri juga. Tidak harus sama dengan yang lain karena semua punya  keinginan dan kemampuan masing-masing. Tetap berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya bukanlah pilihan yang buruk juga.

Ketika semuanya berpaling jauh dari kita tapi kita punya masih punya Tuhan, yang akan selalu mendengarkan keluh kesah kita saat kita sudah mengadahkan kedua tangan. Lalu menceritakan banyak hal tentang yang sudah terjadi di hari ini. Tetap semangat walau hari demi hari terus berjalan tapi tidak sesuai dengan yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun