Mohon tunggu...
aarraannss
aarraannss Mohon Tunggu... Lainnya - lainnya

tidak ada apapun semua sama di Mata Tuhan :)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hanya Sekadar Singgah

21 Mei 2023   05:33 Diperbarui: 21 Mei 2023   06:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin sekali rasanya mempunyai semangat yang sama kaya yang lainnya. Tapi entah kenapa seolah-olah itu hanyalah khayaalan diri sendiri. Mempunyai semangat seperti yang lain bukanlah hal yang mudah. Rasanya sulit sekali entah ada hal lain atau memang hanyalah ilusi pikiran saja. Mencoba menerima keadaan tak semudah menyusun rencana seperti yang sudah disiapkan diawal hari. Berharap untuk sesuatu yang tak bermakna bukanlah pilihan yang terbaik juga. Terkadang semua juga mempunyai resiko disetiap awal maupun akhir dari langkahnya. Berdiam diri saja pun tidak lah bisa mengubah kenyataan apa-apa. Sepertinya sih memang harus dijalankan dengan lapang hati, ya walaupun nantinya akan berakhir sama saja. Tetaplah terus meluangkan sesuatu yang memang seharusnya berarti untuk saat yang akan datang. 

Mengejar mimpi juga bentuk apresiasi diri yang sangat dominan sekali di pendengaran maupun di penglihatan diri. Pandangannya pun tak menghindari kenyataan apapun kesannya akan tetap sama. Tergantung diri sendiri juga bisa menerima dengan baik atau tidak. Bagaimanapun menyusunnya, serapi apapun menatanya, seindah bagaimanapun mata lain memandangnya pasti akan tetap terlihat biasa. Atau mungkin terlihat buruk mungkin saja bisa. Entahlah seperti apa pandangan dan pendengaran seseorang kadang juga bisa membuat berbeda sedikit dengan hal yang didapatkannya.

Tak seharusnya yang telah terjadi dianggap hanyalah bentuk permainan bahkan tak sedikitpun perkiraan dijadikan pedoman. Ingin dijadikan rumah sebagai tempat persinggahan terbaik tapi terkadang masalah datnganya juga dari rumah sendiri. Bentuk teriakan, air mata seringkali mengairi disetiap alurnya dan menjadikan hal itu seperti sudah terbiasa. Karna datangnya pun akan tetap ditempat dan waktu yang sama. Jadi ingin menghindarinya kaya apapun itu tetap nihil. Entah sampai kapan itu semua akan berakhir begitu saja rasa-rasanya juga sudah sangat capek menghadapinya. Masalah yang datang selalu sama dan ujung-ujungnya pun akan tetap memunculkan konflik adu mulut satu sama lain. 

Kegrelapan malam dan sunyinya keadaan menjadikan tempat ternyaman sepanjang hari yang tak pernah sedikitpun memiliki rasa bosan. Pokok itu rasanya adem, tentram, nyaman sekali. Seseorang yang banyak sekali masalah pasti suka menaruh perasaannya ke sesuatu yang sunyi yang tak banyak orang lain ditempat itu. Nuansanya pun sangatlah momentum ternyaman, dan ahanyalah orang itu saja yang dapat merasakan keindahan menyendiri itu. Mungkin dengan begitu masalahnya akan selesai. Tapi tidak tau juga pendapat yang lain bagaimana. Setidaknya tiap orang pasti punya pandangan dan solusi disetiap masalah yang sedang menimpanya disaat-saat yang tidak tepat.

Menggambarkan perumaan raut wajah dengan senang dengan memberinya topeng semangat agar orang lain tak melihat dirinya dalam keadaan rapuh adalah pilihan terbaiknya. Keadaan memaksanya untuk terus tetap berbahagia akan tetapi disisi lain kenyamanan di keadaan itu harus ia buang sejauh mungkin. Karna yang ia tau semua itu tak selamanya harus berbahagia ataupun bersedih terus-menerus. Bukan itu semua yang ia mau, bukan juga karna ada pegangan harapan yang harus ia genggam setiap waktunya. Tapi karna ada sesuatu yang ingin sekali dirinya raih tanpa ada paksaan dari siapapun.

Sebuah kenyatan memaksa seseorang untuk memilih bagaimana ia bisa melampaui masalah yang sedang menerpanya dengan perasaan dan hati yang lapang. Terkadang pasti ada aja kesedihan yang harus ia pandangi tiap haarinya. Padahal lelah dipikirannya ingin sekali ia ungkapkan, tapi dirinya tak mau merepotkan pihak lainnya. Berharap agar bisa melaluinya dengan baik-baik saja.

Mempunyai pikran yang luas  pun sudah membuatnya merasa mampu mengahadapi masalah yang akan datang nantinya. Mungkin saja saat ini tak sesuai harapannya tapi ia selalu yakin pasti dikemudian hari nanti akan sesuai dengan perncanaannya diawal. Pilihannya akan tetap tidak tergesa-gesa karna yang ia tau jika dilalui dengan tergesa-gesa hasilnya tidak akan pernah selalu mulus. Pasti ada saja kekurangan yang akan didapatnya nanti. Jadi dirinya mencoba tetap santai memikirkan resiko apa yang akan didapatnya nanti. Dan akan tetap menerimanya sebagai bentuk pembelajaran saja. Terealisasi atau tidak nantinya itu akan menajdi pilihan yang terbaik didirinya.

Keyakinan yang akan terus membawanya ke pencapaian yang lebih baik akan terus dijadikannya landasan. Jikan udah dirasa cukup keyakinan itu akan tetap mengajarinya cara tetap merendah sebelum meninggi menghadap langit. Salahkah jika memilih untuk diam. Kenyataannya diam adalah sebuah renungan yang sangat nyaman.Seakan-akan vibesnya itu sudah mewakili perasaan dan pembicaraan agar tetap terjaga dari emosi yang sedaang meluap-luapnya. 

Memiliki partner hidup mungkin piloihan seseorang agar hadirnya sosok yang bisa dijadikannya teman dikala kesepian semakin melanda. Tapi memiliki partner hidup juga beresiko entahlah pasti semua juga udah oleh yang bersangkutan nantinya. Kapan berakhirnya aja tidak tau terkadang juga capek sih mengingat umur semakin berkurang. Bukannya memiliki kelebihan malah yang ada kekurangan terus. Perpanjangannya pun terlihat gitu-gitu saja. Tak ada selingan makna yang berfaedah sama sekali. Jika diam, kesunyian, menyendiri, dan menjauh dari semua keramaian apakah bisa menjadi pilihan yang ternyaman nantinya.

Semua pengalaman dan pembelajaran telah didapatkan di waktu yang hampir saja bersamaan. Tebakan dari semua tangga kehidupan perlahan-lahan mulai menyusut atau hanya akan bertambah diakhir juga. Memulai saja tanpa perencanaan tidaklah semudah yang dibayangkan. Sanjungan dan pujian yang didapat terkadang juga membuat lupa diri.

Satu persatu kata akan tercipta nantinya, tapi bukan berarti harapan yang sudah dibina sejak awal bisa semuanya terpenuhi dengan sendirinya. Belajar dari tingkat kesalahan masing-masing mungkin jalur yang terbaik untuuk menggapai sesuatu yang akan bermakna nantinya. Menjadikan diri sendiri sebagai bentuk lelucon terkadang sangat sulit sekali mengartikannya. Entah ada sesuatu yang terlalu rumit disampaikan atau memang hanya sebuah kiasan mata. Penyampaiannya mungkin sedikit berbeda dan karangan tapi itu memanglah gambaran kehidupan yang menjalaninya pun juga beragam cerita. 

Mengingat semakin banyaknya hal rumit yang masih berantakan di nalar oleh otak. Memanglah bukan yang harus dipikirkan terlalu berlebihan. Tapi setidaknnya ya dipikiran kembali karna mungkin saja nantinya akan segera dibutuhkan walau tidak untuk saat-saat ini. Cara-cara yang disampaikan tiap-tiap orang pun pasti akan ada perbedaaan entah itu menyangkut dari aspek manapun. Urutan yang diterapkan kadang juga tak menjamin akan selalu urut juga. Pasti juga ada satu hal yang mungkin akan selalu rumit.

Menciptakan suatu karangann itu boleh diartikan sebagai aspek yang sangat berguna. Tapi ya tidak tau juga semua juga sih kembali ke pemikiran amsing-masing individu saja. Tanpa ada paksaan, aturan, dan pilihan akan terasa lengkap saja pendetailannya. Mengulang sesuatu yang sudah di ulang itu juga bentuk dari pembentukan pola pikir yang sebenarnya. Tapi tidak tau juga ini penulisannya asal menulis saja, intinya muncul di otak ya itu ditulis-tulis saja. Entah benar atau salah biarkan orang lain saja yang menilainya. Setiap hal di dunia ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang seimbang.

Pasti akan ada banyak hal yang diluaran sana yang akan bisa dijadikan motivasi untuk diri sendiri. Yang mudah mungkin masih banyak yang tidak terhiraukan bahkan sempat mengabaikannya beguitu saja. Padahal kenyataannya dunia luar adalah jalan pintas untuk menyampaikan ide-ide yang menarik nantinya.  Bahkan tak sedikit juga orang yang menganggap itu mungkin saja ilusi optik yang dibuat seseorang agar berkesan sedikit memanjakan dan ilmiah pemikiran saja. Tanpa disadari itu semua juga yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Seakan-akan tiap-tiap bagiannya benar-benar mulai disingkirkan bahkan ada yang sudah dilupakan juga. Mulainya dari manapun tidak ada yang bisa menebak begitu saja. Karna yang asli pun mungkin sudah tidak terpakai lagi atau mungkin juga sudah sedikit punah. Akhirnya diganti dengan bahan tiruan untuk memanjakan mata agar bisa terlihat sama seperti aslinya.

Nyambung atau tidaknya ini hanyalah tempat singgahan pikiran yang diketik hanya mengandalkan jari-jari tangan saja. Ya walaupun banyak sekali kekeliruan semata ini hanyalah bentuk penghibur diri saja tidak dilebih-lebihkan dan tidak ada yang dikurang-kurangkan juga setiap makna yang mengisi tulisannya. Tidak untuk menunjukkan makna yang lebih unggul tapi untuk menunjukkan kemampuan diri yang dipunya walau sudah terpendam bersama pikiran yang lainnya.

Pembelajaran yang didapat nantinya pun akan memudahkan seseorang menemukan jawaban dari setiap pencapaiannya. Tinggal menunggu saja bagaimana caranya bisa mempercepat tanpa harus mengulang yang sudah ingin dilalui terlebih dahulu. Semua akan berakhir dipikirannya masing-masing juga. Yang lain hanya bisa mengkritik tanpa melihat proses dari perjuangan seseorang. Mengcopy sesuatu karangan dari prestasi seseorang yang banyak sekali dimanfaatkan bahkan disalahgunakan hingga terlihat seperti aslinya. Diubah seperti apapun jika hasilnya sama, pasti juga akan berakhir sama juga. 

Akankah pencapaian yang diraih sesuai dengan pola aspek lingkaran dimensinya. Atau mungkin hanya sekedar halusinasi penyambung mimpi. Perkiraan yang didapat pun kadang juga ada yang kurang di komposisinya. Mau mencari lebih nya pasti tak sesuai harapan. Memelaskan sekali tapi pilihanyalah yang membuat seolah-olah memang benar-benar terlihat seperti dipaksaan keadaan. Entah apa yang dipikirkan oleh pikirannya terlihat misterius.

Random sekali bukan tapi memang begitulah cerita karangan. Tiap-tiap manusiawi pasti punya cerita yang tidak ingin disampaikan ke siapapun kecuali ke orang yang benar-benar dipercayai olehnya. Bukan tentang gimana caranya menyesuaikan dengan lingkungan tapi ini tentang gimana caranya bisa bergabung dengan pandangan dan egonya yang mungkin saja belum signifikan dengan keadaan yang ada pada dirinya. Akan banyak kisah yang harus dipertahankan terus-menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun