Mohon tunggu...
Loo JiaKeat
Loo JiaKeat Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya suka negara saya :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apakah Indonesia Hancur Lagi Gara-Gara Disintegrasi?

9 September 2024   22:57 Diperbarui: 10 September 2024   09:25 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NII dan TII melancarkan berbagai aksi pemberontakan melawan pemerintah Republik Indonesia, yang berusaha untuk mendirikan pemerintahan berbasis Islam di wilayah yang mereka kuasai. Konflik ini merupakan bagian dari perjuangan bersenjata yang melibatkan berbagai kelompok di Indonesia pada masa itu, menambah kerumitan dan ketegangan dalam proses pembentukan negara yang stabil dan terintegrasi.

  • Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

Beberapa tahun sesudah kemerdekaan, konflik pemerintah daerah dan pemerintah pusat mulai terjadi. Beberapa daerah di Indonesia kecewa dan merasakan ketidakadilan pemerintahan pusat dalam mendistribusikan dana pada bangunan. akibat hal tersebut, beberapa daerah membentuk dewan meliputi Dewan Banteng di Sumatera Barat pimpinan Letkol Ahmad Husein, Dewan Gajah di Sumatera Utara pimpinan Kolonel Maludin Simbolon, Dewan Garuda di Sumatera Selatan pimpinan Letkol Barlian, serta Dewan Manguni di Sulawesi Utara pimpinan Kolonel Ventje Sumual. Gerakan yang terbentuk pada masa ini dikenakan sebagai pemberontakan pemerintahan revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

  • Permesta

Permesta adalah pemberontakan yang dilakukan oleh PRRI yang dapat dukungannya dari Masyarakat di Indoensia Timur yang dilaksanakannya pada tanggal 17 Februari 1958. Dimana  Somba memutuskan untuk berjalan bersama PRRI dan memutuskan koneksinya dengan pusat. Gerakan tersebut kemudian dikenal sebagai Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).              

Itulah beberapa contoh yang terjadinya pemberontakan di Indonesia. Tetapi, masih ada banyak pemberontakan yang terjadi di Indonesia seperti APRA, Andi Azis, RMS, G30S dan masih banyak lagi.

Nah sekarang kita masuk ke pembahasan. Pasti banyak yang bertanya, bagaimana sih kita menghadapi ancaman disintegrasi pada zaman sekarang? Saya akan menjelaskan bagaimana caranya sebagai berikut.

Untuk menghadapi ancaman disintegrasi di masa depan, Indonesia perlu melakukan upaya strategis dengan memperkuat pembangunan ekonomi regional dan meningkatkan dialog sosial serta toleransi antar kelompok. Selain itu, desentralisasi yang efektif harus diwujudkan, infrastruktur harus diperbaiki, dan sistem pemerintahan harus diperkuat sembari memerangi korupsi.

Peningkatan pendidikan dan kesadaran kebangsaan juga merupakan aspek krusial. Upaya-upaya ini harus dilakukan secara holistik dan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga integrasi dan stabilitas nasional.

Menghadapi ancaman disintegrasi ke depan memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan pelajar. Pemerintah harus memperkuat identitas nasional melalui pendidikan sejarah dan budaya, membangun infrastruktur yang merata, menegakkan hukum dengan adil, serta mendorong dialog dan rekonsiliasi antar kelompok. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran toleransi, memperdayakan komunitas lokal, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan terlibat dalam pendidikan kewarganegaraan. Sementara itu, pelajar harus aktif dalam pendidikan berkualitas, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang membangun kerja sama, menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, dan terlibat dalam penelitian serta diskusi kritis.

Dengan sinergi antara ketiga pihak ini, Indonesia dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi ketimpangan, serta membangun masa depan yang harmonis dan berkelanjutan. Upaya bersama ini penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi, serta untuk menjamin stabilitas dan kemajuan negara di masa depan.

Jadi, apakah yang kita dapatkan dari ini? Ga ada sama sekali. Ga, bercanda ya hehe. Tapi for real, kita belajar bahwa kalau kita mau jadi masyarakat yang baik untuk negara kita harus mematuhi aturan dan tidak mendiskriminasikan satu sama lain dan belajar tentang integrasi nasional. Bukan hanya mengetahui integrasi saja, tetapi di pelajarkan. Dengan adanya pengetahuan tentang integrasi, kita tidak perlu takut jika munculnya pemberontakan karena kita dapat memberikan ilmu yang sama kepada orang yang masih tidak mengetahuinya. Sekian dari artikel ini, trima kacihhh...

sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun