Mohon tunggu...
Aaron Hartono
Aaron Hartono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA Kolese Kanisius

Hobi mengekspresikan ide

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolese Kanisius: Membentuk Pemimpin Masa Depan dengan Nilai Abadi

17 September 2024   13:56 Diperbarui: 17 September 2024   19:57 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolese Kanisius, dengan nilai-nilai magis dan 4C1L, telah membentuk generasi pemimpin yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kepemimpinan, kepedulian, dan komitmen yang akan terus relevan dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

Pengantar

Kolese Kanisius adalah lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang dan kaya dalam mencetak generasi pemimpin bangsa. Dari masa ke masa, sekolah ini selalu berupaya menanamkan nilai-nilai pendidikan yang tidak hanya berbasis pada akademis, tetapi juga pengembangan diri secara menyeluruh. Namun, yang membedakan Kanisius dari banyak sekolah lainnya adalah tekadnya untuk tidak hanya menghasilkan siswa berprestasi akademik, tetapi juga pribadi yang matang, peduli, dan berkomitmen. Pandangan ini akan saya gali lebih dalam berdasarkan pengalaman pribadi saya selama belajar di Kolese Kanisius.

Pengalaman di Kanisius: Lebih dari Sekadar Akademis

Sejak dulu, Kolese Kanisius dikenal sebagai sekolah yang menuntut siswa untuk terus berkembang. Salah satu nilai inti yang terus dipegang teguh adalah magis, yang berarti selalu berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Magis ini diterapkan dalam segala aspek, mulai dari pendidikan akademis hingga kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai siswa di Kanisius, saya dapat melihat bagaimana filosofi ini diterapkan dengan nyata, terutama dalam keseimbangan antara tuntutan akademis yang tinggi dan pengembangan keterampilan non-akademis.

Sebagai contoh, pada ajang Canisius Charity Concert di kelas 11, saya diminta untuk mengembangkan aplikasi pemesanan tiket kursi. Meskipun pada saat itu saya tengah sibuk mempersiapkan diri untuk OSN-K Matematika dan menghadapi pekan ulangan, saya harus menyelesaikan proyek ini dalam waktu singkat. Tuntutan dari berbagai sisi, baik akademis maupun proyek teknis, menantang saya untuk lebih baik dalam mengatur waktu, prioritas, dan tetap berkomitmen pada hasil terbaik. Di sini, saya melihat bagaimana Kanisius mengajarkan competence (kompetensi) dan commitment (komitmen), bahwa seorang siswa tidak hanya harus baik dalam akademis, tetapi juga mampu memecahkan masalah dalam situasi nyata.

Selain itu, nilai leadership (kepemimpinan) juga selalu menjadi inti dari berbagai kegiatan di Kanisius. Dalam peran saya sebagai Backend Developer pada ajang Canisius College Cup XXXVIII dan XXXIX, saya bertanggung jawab atas sistem teknis turnamen yang melibatkan banyak peserta. Pada ajang XXXVIII, saya masih baru dalam skala proyek sebesar ini. Saya harus cepat beradaptasi dengan berbagai teknologi: React JS, Flask, dan MySQL, serta bekerja dengan tim yang lebih senior. Kesulitan ini mengajarkan saya tentang arti sesungguhnya dari kepemimpinan: bukan hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga memimpin diri sendiri untuk menghadapi tantangan baru.

Kemudian, ketika saya kembali terlibat dalam Canisius College Cup XXXIX di kelas 12, dengan teknologi yang berbeda, yakni menggunakan Jinja Template, Flask, dan MongoDB, saya merasakan bahwa saya jauh lebih matang. Kali ini, saya tidak hanya bekerja pada bagian saya sendiri, tetapi juga membantu anggota tim lainnya menyelesaikan tugas mereka. Ini menunjukkan perkembangan saya dari seorang yang baru beradaptasi menjadi seseorang yang dapat memberikan kontribusi lebih luas dalam tim.

Kanisius Kini: Menghadapi Era Teknologi dan Globalisasi

Dalam era teknologi dan globalisasi seperti saat ini, Kolese Kanisius tetap relevan dengan terus mendorong para siswanya untuk menguasai teknologi terkini. Saya merasa bahwa kurikulum di Kanisius sangat mendukung pengembangan keterampilan teknologi, baik melalui pelajaran formal maupun ekstrakurikuler seperti Canicomp dan Canicode. Pengalaman saya mengajar Flask kepada adik-adik kelas di komunitas Canicode memberikan saya wawasan tentang bagaimana pentingnya berbagi pengetahuan dan membantu orang lain berkembang. Nilai compassion (kepedulian) dan conscience (kesadaran) benar-benar diterapkan dalam kegiatan ini. Sebagai seorang mentor, saya tidak hanya belajar menyampaikan materi, tetapi juga bagaimana membangun hubungan dengan siswa lain, memahami kebutuhan mereka, dan membantu mereka tumbuh secara personal.

Namun, saya juga melihat bahwa tantangan di masa kini lebih kompleks. Generasi siswa di Kolese Kanisius sekarang harus siap menghadapi dunia yang lebih kompetitif sehingga keterampilan teknis dan soft skills seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan kemampuan beradaptasi sangat diperlukan. Inilah yang membuat pendidikan di Kanisius menjadi sangat relevan, karena sekolah ini tidak hanya menyiapkan siswa untuk sukses dalam ujian, tetapi juga untuk sukses dalam kehidupan.

Kanisius di Masa Depan: Menyiapkan Pemimpin yang Bijaksana

Melihat ke depan, saya percaya bahwa Kolese Kanisius akan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tantangan di masa depan akan semakin menuntut generasi pemimpin yang bijaksana, yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki hati yang peduli dan mampu membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai yang selama ini diajarkan di Kanisius, seperti 4C 1L: Competence, Conscience, Compassion, Commitment, dan Leadership akan menjadi pedoman bagi setiap Kanisian untuk menghadapi dunia yang semakin dinamis dan kompleks.

Saya juga melihat bahwa Kanisius akan terus menjadi tempat di mana siswa dapat belajar dari pengalaman nyata, seperti yang saya alami dalam proyek-proyek besar seperti Canisius Charity Concert dan Canisius College Cup. Melalui kegiatan-kegiatan ini, saya tidak hanya belajar tentang teknologi atau cara mengorganisasi sebuah acara, tetapi juga tentang pentingnya tanggung jawab, kerja tim, dan kepemimpinan. Kanisius, dengan segala nilai dan filosofi yang dipegang teguh, akan terus mencetak generasi pemimpin yang siap membawa perubahan positif dalam masyarakat.


Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun