Agama adalah nasihat untuk setiap individu di dunia ini, dalam agama islam setiap orang diajarkan untuk selalu menuntut (mencari) ilmu hingga napas tak lagi berhembus. Oleh karenanya sebagai manusia yang diberikan nikmat kesehatan akal yang luar biasa, tidak sepantasnya kita menyia-nyiakan nikmat itu. Kita diberikan akal yang sehat itu merupakan bukti bahwa kita harus belajar dan tentunya mempelajari kebenaran, baik kebenaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan ataupun kebenaran yang berkaitan denagan agama.
Belajar dalam hidup ini adalah suatu keharusan untuk kemajuan peradaban yang lebih baik lagi. Dalam tulisan ini saya ingin berkata “ajari ku agama agama islam yang sebenarnya”. Jangan menyembunyikan islam yang sebenarnya hanya karena kepentingan kelompok belaka. Terkadang kita lebih bangga terhadap perkumpulan yang kita tergabung di dalamnya, ketimbang kebanggaan kita terhadap agama yang hebat dan luar biasa (islam) ini. Jangan menyembunyikan kebenaran demi kepentingan kelompok, jangan malu mengaku salah hanya karena gengsi dalam sebuah kelompok.
Berapa banyak dari kita rela berkorban demi sebuah perkumpulan ketimbang berkorban demi agamanya, mereka rela mengorbankan kebenaran demi kepentingan golongan dan mereka rela mengkhianati agamanya demi golongannya. Alangkah malangnya hidup ditengah keadaan sosial seperti itu, hidup di ditengah kebenaran yang hanya benar jika sesuai dengan kelompoknya. Jangan mebodoh-bodohi kami, umat yang memang bodoh, jangan karena kepentingan golongan agama yang rahmatanlil’alamin ini jadi korban.
Ajari ku yang sesungguhnya, jangan terlalu mengedepankan ego demi golongan. Agama adalah nasihat bukan ajang mengedepankan gengsi tiap masing-masing kelompok. Jangan menyalahkan orang yang tak sekelompok, jangan merasa benar sendiri. Ajari ku islam yang santun, ramah dan penuh dengan toleransi, islam yang memberi ketentraman dan kedamaian, bukan islam yang penuh dengan keeogoan.
Islam ramah, santun dan penuh toleransi. Itulah yang saat ini begitu diharapkan untuk kedamaian dalam kehidupan ini. Jangan coreng agama yang ramah, santun serta penuh toleransi ini dengan kepentingan yang tak ada hubungan dan keuntungannya bagi islam itu sendiari. Katakanlah yang benar itu benar dan yang salah adalah salah, ajari ku islam yang sesungguhnya, bukan islam kepentingan dan gengsi golongan. Lebih berbanggalah terhadap islamnya itu sendiri, jangan lebih bangga terhadap kelompok masing-masing, jangan membolak-balikan kebenaran. Yang benar telah datang dan yang salah akan musnah, begitulah janji Sang Maha Bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H