Mohon tunggu...
Aris Adri Prasetia
Aris Adri Prasetia Mohon Tunggu... pelajar -

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Punya Pasangan, Jujur atau Bohong?

31 Januari 2018   07:33 Diperbarui: 31 Januari 2018   07:45 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data statistik mengatakan tingkat efektifitas dalam menjalin komunikasi lebih banyak disumbangkan oleh non-verbal. Orang tidak akan percaya begitu saja hanya dengan omongan semata. Mimik wajah meyakinkan diperlukan untuk meyakinkan orang lain.

Kunci kesuksesan dalam menjalin hubungan adalah adanya komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan mudah terwujud jika menggunakan kedua unsur antara verbal dan non-verbal. Bahasa verbal di ekspresikan melalui ucapan, sementara non-verbal di ekspresikan melalui tubuh.

Sebelum orang bisa berbicara, ia akan selalu memakai bahasa non-verbal dalam menjalin komunikasi seperti balita. Misalnya, ia akan menunjuk benda yang diinginkannya, dan memalingkan muka bila tidak menginginkannya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Albert Mehrabian disebutkan bahwa persepsi seseorang terhadap orang yang sedang bicara terbentuk melalui tiga cara, yaitu visual, vokal, dan verbal. 

Sumbangsih atau kontribusi masing-mnasing pun berbeda. Yang mengejutkan adalah, ternyata visual mempunyai kontribusi yang lebih banyak, yakni 55% sedankan vokal sebesar 38% dan verbak 7%. Itu artinya non-verbal lebih banyak di gunakan. Kenapa bisa begitu ya? Saat ini masyarakat hidup lebih menginginkan visual yang bagus dan hidup. Banyak orang memberikan penilaian terhadap apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar.

Beberapa hal non-verbal yang ada dipikiran lawan bicara anda

  • Tatapan mata langsungOrang yang sering melihat dengan tatapan lansung menunjukkan bahwasanya ia sedang tertarik kepada orang yang dilihatnya. Bila orang 60% menatap secara langsung. Ini pertanda ketertarikan biasa. Bila sampai 80 %, ia sebenarnya tertarik secara seksual. Dan bila tatapannya sampai 100 % itu berarti ia sangat tertarik.
  • Mata kejujuranKetika mata seseorang yang melirik ke kanan, biasanya ia sedang mengakses otak kreatif yang menunjukkan kontruksi visual. Dalam kondisi ini lawan bicara anda cenderung berkata yang sejujurnya.
  • Mata kebohonganSedangkan orang  yang melirik ke arah kiri biasanya menunjukkan kontruksi pendengaran yang membuat lawan bicara anda berkata bohong.
  • Mata misteriusSeseorang akan terkesan misterius ketika ia suka menghindari untuk bertatapan mata secara langsung, seolah-olah banyak rahasia dalam dirinya yang tidak ingin ia bagi.
  • Badan berkeringatKeringat dibadan menunjukkan bahwa lawan bicara anda tidak dalam keadaan tenang. Seseorang biasanya akan memanipulasi apa yang terjadi. Ketika manipulasi tersebut terungkap. Timbul kepanikan yang menyebabkan keringat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun