Mohon tunggu...
aan zaenu
aan zaenu Mohon Tunggu... -

hubungi saya jika membutuhkan jasa SEO dan membuat website dengan harga mahasiswa. webmaster beritajogja.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ciri-ciri Media yang Jadi Aktor Bullying

17 Januari 2016   06:56 Diperbarui: 17 Januari 2016   09:38 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jarang kita menemui sebuah kasus di sekitar kita yang kemudian menjadi heboh. Kehebohan tersebut wajar ketika terjadi di sekitaran termpat kejadian perkara saja. Namun lain halnya dengan era android ini. Tidak sedikit kasus yang begitu populer di Media Sosial.

[caption caption="Ilustrasi, dokumen beritajogja.id"][/caption]

Salah satunya adalah kasus pencurian sandal yang terjadi di Jawa tengah. Anak kecil yang telah mencuri sandal lalu ketahuan. Sang pemilik tidak terima lalu membugilinya dan mengarak anak tersebut. Sungguh miris ganjaran yang diterima anak tersebut. Dari kasus tersebut, media membuat sebuah berita lalu mempublikasikannya. Baru kemudian berbondong-bondong netizen membagikannya di Media Sosial.

Tidak sedikit respon yang muncul, mulai dari mencaci-maki pemilik sandal, hingga kekeuh mengolok-olok si pencuri kecil.

Dalam hal ini, memang susah untuk mengendalikan netizen yang cair. Namun, ada satu hal yang perlu dipantau. Hal itu adalah media yang mempublikasikan berita tersebut. Berdasarkan artikel yang berjudul "Media Jangan jadi Aktor Bullying Pelaku Kriminal Anak-anak" Sebagai media yang baik, hendaklah mematuhi kaidah atau peraturan sebuah berita.

Sebagai contohnya, media lokal "KR Online" dalam beritanya yang membahas pencurian sandal tersebut terlihat jelas bahwa media tersebut tidak patuh peraturan. Mulai dari ilustrasi yang dilihatkan dengan jelas, nama pelaku tanpa inisial, hingga nama desa secara perinci. Hal ini tentunya menyalahi undang-undang perlindungan anak. Belum lagi respon dari Media Sosial yang begitu banyak. Sunggu miris.

Untuk itu, alangkah baiknya sebagai media agar tetap mematuhi kaidah yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun