Menjemputmu di negeri hujan, menyimpan detak dari setiap rinaiNya, daun-daun kuyup bertunas dari sudut matamu swarna senja, aku merasakan akar yang mencengkram erat dalam pelukan, saat malam menghunus rindu, hingga pagi merekahkan cinta, embun yang mengkristal…
Kita berjalan di bawah matari, menerabas semak kata dengan diam, engkau tersenyum saat kuselipkan kembang rumput di telingamu, alam perlahan melambungkan tengah-hari, segerombolan domba mengembik di kejauhan, burung-burung berloncatan di ranting hati, akasia saling menyentuhkan daunnya, dan cinta menyepuh kita, lekang oleh anugerah…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H