Mohon tunggu...
Amarulloh Ansyori (Ahay)
Amarulloh Ansyori (Ahay) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Puisi Akrostik

Suka dengan sastra terutama puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruas Semesta

27 Januari 2024   13:32 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RUAS SEMESTA

Riak rasa getarkan hati, kecil nian dalam perpustakaan raksasa, sementara, aku pembaca buta.

Ungkapan bijak terukir di bait-bait suci, makna tersembunyi bagai bintang di mega.

Angkuh berjelaga, kesombongan membumbung tinggi, tak sadari buih hati hiasi samudera.

Sarwa terhampar luas, rahasia terlukis dalam setiap debu dan nebula.

Suara alam berbisik lirih, membawa pesan harmoni dan cinta

Embun pengetahuan menetes perlahan, membasuh jiwa yang dahaga.

Membaca buku semesta, bukan dengan mata kepala, tapi dengan kedalaman rasa.

Elok permadani jagad raya.

Sentak ingatkan betapa pendeknya usia, senyap, hening, aku duduk merunduk, mendengarkan bisikan rahasia penuh renjana.

Tak terukur keagungan ciptaan, setiap jiwa bersenandung kisah, tersesat di lorong-lorong waktu, tersembunyi, belum ku pahami makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun