Mohon tunggu...
Aan Nurfauzan
Aan Nurfauzan Mohon Tunggu... Freelancer - Virtual Assistant

Seorang penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Mpox, Penyakit Lama yang Masih Mengancam

24 Agustus 2024   13:47 Diperbarui: 24 Agustus 2024   15:58 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.suara.com/health/2024/08/24/131821/10-fakta-virus-mpox-yang-menyebar-cepat-di-afrika-kondisi-indonesia-bagaimana

Sejarah Mpox: Dari Kera Hingga Manusia

Mpox, penyakit yang satu ini mungkin masih asing di telinga beberapa orang. Tapi tahukah kamu, Mpox sebenarnya bukan penyakit baru? Sejak tahun 1958, virus Mpox pertama kali ditemukan pada koloni kera di Denmark. Nggak lama setelah itu, tahun 1970, kasus pertama pada manusia muncul di Republik Demokratik Kongo. Sejak itu, Mpox menjadi penyakit endemis di Afrika, yang dikenal dengan istilah Mpox klasik. Namun, di tahun 2019, penyakit ini mulai menembus batas wilayah non-endemis seperti Israel, Singapura, dan Inggris.

Bagaimana Mpox Menyebar?

Dalam perkembangannya, terutama pada wabah tahun 2022, penularan Mpox mulai menyebar ke berbagai negara. Berbeda dengan Mpox klasik, wabah tahun 2022 ini ditularkan antar manusia melalui kontak langsung. Kontak ini bisa terjadi saat bersentuhan dengan luka atau keropeng pada kulit yang terinfeksi. Selain itu, penularan juga bisa terjadi lewat hubungan seksual, droplet pernapasan, dan benda yang terkontaminasi cairan tubuh. Mpox juga bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin melalui plasenta atau saat proses kelahiran.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala Mpox biasanya diawali dengan demam, yang kemudian diikuti dengan munculnya lesi kulit. Lesi ini berwarna kemerahan, menonjol, melenting, dan bisa pecah menjadi keropeng. Kondisi ini mungkin mengingatkan kita pada gejala cacar atau campak, tapi ada perbedaan mendasar. Salah satu yang paling mencolok adalah adanya pembesaran kelenjar getah bening pada pasien Mpox. Selain itu, berbeda dengan COVID-19 yang bisa menyebar tanpa gejala, Mpox hanya menyebar ketika lesi kulit sudah muncul.

Perbedaan Mpox, Cacar Air, dan Campak

Untuk memudahkan kamu dalam membedakan Mpox dengan cacar air dan campak, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan. Pada Mpox, demam bisa mencapai lebih dari 38C, dengan lenting yang muncul setelah 1-3 hari. Ruam pada Mpox cenderung berkembang lebih lambat, memakan waktu 3-4 minggu. Ruam ini biasanya dimulai dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota badan, dan bisa muncul di telapak tangan dan kaki. Sedangkan pada cacar air, ruam biasanya lebih cepat muncul dan jarang terjadi pembesaran kelenjar getah bening.

Cara Mencegah dan Mengatasi Mpox

Guys, untuk mencegah penyebaran Mpox, penting banget bagi kita untuk mengisolasi pasien yang terinfeksi hingga lesi kulitnya mengering, biasanya memakan waktu 2-4 minggu. Hindari kontak langsung dengan kulit pasien atau hewan yang terinfeksi, dan selalu jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan pakai sabun. Meskipun nggak ada obat khusus untuk Mpox, lesi kulit biasanya akan menghilang dalam beberapa minggu. Namun, dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan memberikan antivirus untuk mengatasi penyakit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun