Mendung langit kotaku, menghitam sejak awal mengambang
Mengabung, bersatu dalam satu gumpalan sama
Ada asa, pada setiap lekuk gumpalan yang ia buat siang ini
Sepertinya ia ingin menangis, tak tahan
Menapaki negeri hijau ini kini telah menguning
Melihat fakta bahwa negeri yang ia tumpangi tengah bersedih
Tak kuat, tak tahan, lepaskan!
Teriak awan siang ini, menggelegar
Tangisnya semakin riuh, terdengar suara gemuruh
Hujan.. kami menunggunya
Sebagai dahaga atas pandemi yang kami terima
Hujan, sembuhkan dunia, pulihkan laksana  dulu kala
Jika semesta tak sanggup berkata, biarlah air darinya yang menentramkan jiwa
Jika dunia tengah pilu, biarkan air yang membasuh luka dari biru langitmu
Kami menunggu, bertekuk lutut memohon ampun
Menunggu keajaiban baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H