Mohon tunggu...
Adi AninditaPutra
Adi AninditaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN WALISONGO

Mahasiswa yang gabut pengen belajar menulis aja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sembuh Dunia

24 April 2020   04:07 Diperbarui: 24 April 2020   04:27 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendung langit kotaku, menghitam sejak awal mengambang
Mengabung, bersatu dalam satu gumpalan sama
Ada asa, pada setiap lekuk gumpalan yang ia buat siang ini
Sepertinya ia ingin menangis, tak tahan
Menapaki negeri hijau ini kini telah menguning
Melihat fakta bahwa negeri yang ia tumpangi tengah bersedih
Tak kuat, tak tahan, lepaskan!
Teriak awan siang ini, menggelegar

Tangisnya semakin riuh, terdengar suara gemuruh
Hujan.. kami menunggunya
Sebagai dahaga atas pandemi yang kami terima
Hujan, sembuhkan dunia, pulihkan laksana  dulu kala
Jika semesta tak sanggup berkata, biarlah air darinya yang menentramkan jiwa
Jika dunia tengah pilu, biarkan air yang membasuh luka dari biru langitmu
Kami menunggu, bertekuk lutut memohon ampun
Menunggu keajaiban baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun