Mohon tunggu...
Aan Hasanudin
Aan Hasanudin Mohon Tunggu... Penulis - Senang bercengkrama denganmu

Anak Desa yang bermimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revisi Metode Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah

29 Juli 2020   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2021   19:37 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahannya adalah, sekolah mengajarkan cara yang berbalik dari kemampuan alamiah manusia dalam memahami bahasa. Di sekolah, umumnya kita diajarkan terlebih dahulu reading, kemudian writing, lalu menginjak SMA kita diajarkan listening, sedangkan speaking yang harusnya menjadi hal yang paling dasar dalam berkomunikasi kurang mendapat perhatian. 

Banyak ditemui, siswa yang nilai bahasa inggrisnya tinggi namun masih kesulitan dalam berkomunikasi dalam bahasa inggris. Bahasa inggris seakan-akan diajarkan hanya untuk kebutuhan ujian, bukan pada hal yang paling vital, yaitu komunikasi. Belajar tata bahasa (grammar) untuk orang yang sama sekali belum bisa berkomunikasi dengan lancar adalah suatu kesia-siaan. Anggaplah kita ini dalam hal penguasaan bahasa inggris masih sama levelnya dengan balita. 

Jika kita mengajari balita apa itu SPOK, atau apa itu konjungsi pastilah balita akan kebingungan, dan itu suatu kesia-siaan. Lalu kita, yang level speakingnya ini masih rendah, tiba-tiba harus belajar grammar. Bukankah ini suatu kesia-siaan?

Betapa banyak contoh bahwa output dari didikan sekolah untuk bahasa inggris ini kurang berhasil. Penulis beranggapan ketidak berhasilan ini disebabkan oleh cara yang kurang tepat dalam mendidik siswa untuk bisa menguasai bahasa inggris. Belajar satu minggu sekali, dan dengan pengajar yang juga belum tentu bisa berkomunikasi dalam bahasa inggris, membuat orientasi sekolah hanyalah nilai ujian. Padahal fungsi bahasa lebih dari itu. 

Bahasa adalah tali penyambung antar manusia. Tidak ada gunanya nilai bahasa inggris sempurna jika dalam komunikasi kita masih belum bisa mempraktekannya. Bahkan, untuk sekedar mengerti native speaker berbicara saja kita masih gelagapan. Kedepan, sekolah mungkin harus merubah gaya pengajaran dalam mendidik siswanya untuk belajar bahasa asing, dari yang hanya sekedar untuk ujian menjadi bekal siswa untuk bisa berkomunikasi. 

Tenaga pendidik juga harus dipilih yang benar-benar berkompeten di bidangnya. Metode pesantren modern dalam mengajarkan santri untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa asing juga patut diadopsi, yaitu ada jadwal untuk berbicara dalam bahasa asing, dalam hal ini adalah bahasa inggris. 

Sekolah juga harus bisa menciptakan lingkungan yang mendukung siswanya untuk menguasai bahasa asing, pemahaman "Sok Inggris" harus dikikis dari sekolah. Perubahan-perubahan dalam pengajaran harus dilakukan supaya kemampuan bangsa ini untuk bisa bersaing di dunia internasional semakin meningkat. Belajar bahasa asing bukan berarti tak cinta bahasa sendiri, tapi ini adalah langkah untuk bisa membawa Indonesia kepada perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun