Mohon tunggu...
Aan Hartono
Aan Hartono Mohon Tunggu... Administrasi - Perencana

Pemerhati Sosial Ekonomi, tinggal di Kab.Malinau Kaltara

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pasar Inai: Harmoni Kearifan Lokal di Era Ekonomi Digital

26 September 2017   08:16 Diperbarui: 26 September 2017   12:00 2506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas Perdagangan di Pasar Inai. Dokumentasi pribadi

Tren kedua. Sekarang orang belanja pengalaman, bukan sekadar belanja barang. Beli makanan, langsung upload di facebook, instagram, atau youtube. Bukan barang bermerek yang dikejar generasi milenial, tapi pengalaman yang seru. Implikasinya, pelaku bisnis perlu memberi muatan "nilai pengalaman" yang eksklusif pada produknya.

Ketiga. Munculnya t ren "sharing economic". Sekarang mau naik mobil, tak perlu beli, bisa pakai mobil orang dengan memesan lewat aplikasi.

Lalu tren keempat, saat ini terjadi perubahan struktur pengeluaran. Pola konsumsi sedang berubah. Maka pola produksi juga harus berubah. Dulu orang  keluar duit untuk beli buku, majalah, atau koran. Sekarang semua itu tersedia gratis di internet. Dulu nonton harus bayar, sekarang nonton gratis di internet. Ini semua akan berdampak pada sisi produksi.

Keberadaan Pasar Inai ada dalam salah satu trend di atas yaitu trend kedua. Dengan konsep local wisdom, Pasar Inai menawarkan pengalaman belanja yang sangat menarik. Berburu bahan makanan khas Warga Dayak Malinau yang tidak bisa ditemui di pasar lainnya. Tentu bagi generasi milenial yang suka cekrak-cekrek pakai smartphone. Pasar Inai adalah destinasi yang sangat menarik.

Anda tertarik..? Silahkan datang ke Pasar Inai, bawa rupiah untuk belanja dan jangan lupa bawa gawai anda untuk sedikit cekrak-cekrek lalu upload untuk berbagi pengalaman..

Menyenangkan bukan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun