Bagaimana menghadapi si tukang ngeyel? Pertama-tama harus disebutkan si tukang ngeyel itu ada di mana-mana: di level rumahtangga, sangat mungkin ada si tukang ngeyel; di level kelompok atau komunitas pasti ada juga; apalagi di level yang lebih luas, di kantor, di perusahaan, dan lebih-lebih di tempat umum.
Di tempat yang terakhir disebutkan, yaitu di tempat-tempat umum, pasti ada petugas; nah ....para petugas inilah yang terutama perlu diberi bekal cara-cara menghadapi orang ngeyel. Menurut saya, bekal-bekal yang harus ditekankan ialah: Satu, sikap ngeyel sebenarnya disadari oleh orang-orang  yang melakukan pengeyelan itu, maka kalau gelagat itu sudah bisa tercium oleh petugas sejak awal, "tembaklah" orang itu sebelum dia sempat berbicara dengan ungkapan yang "paling mematikan." Kalau feeling petugas mengatakan yang saya hadapi ini "pejabat," katakanlah misalnya: "Seorang pejabat jangan begitu, Pak; Maaf!!"
Dua, karena sikap ngeyel umumnya dipakai sebagai senjata, hadapilah si pengeyel itu (apalagi sudah terlanjur terungkap ngeyelnya) dengan cara didiamkan beberapa saat dan biarkan dia omong atau membela diri semaunya. Kalau memungkinkan, setelah itu orang yang bersangkutan  "dilokalisir," yaitu diajak pindah ke suatu tempat untuk diajak bicara. Namun karena pada umumnya orang semacam itu lalu cenderung berbuat atau berkata-kata "ngawur atau nekat" jauhilah saja tetapi hal-hal pendukung untuk bukti-bukti pelanggarannya perlu diamankan atau setidaknya dicatat.Â
Tiga, gunakan "orang/pihak ketiga" untuk mediasi. Kalau dalam satu mobil itu terdiri dari empat orang, sementara tiga orang lainnya diam saja pada saat seseorang ngeyel terhadap petugas; datangilah atau mintalah salah satu atau salah dua dari orang semobil itu untuk memediasi. Jika yang ngeyel itu si suami, padahal di situ ada istrinya, mintalah si istri untuk memediasi.
-0-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H