Intinya, orangtua sering tidak mampu mengontrol dirinya, sepatutunya seberapa dalam atau jauh ketika harus melakukan intervensi terhadap anak-anaknya, terutama ketika ada hal-hal yang sangat mendesak seperti mengerjakan PR atau tugas-tugas lainnya.
Saking semangatnya, -waspadalah- , banyak orangtua terlalu mengintervensi anak-anaknya atas alasan yang ujung-ujungnya adalah egoisme orangtua itu sendiri (gengsi, malu, dsb) Ingat sajalah, bila anak mendapatkan nilai jelek (sekali-sekali) itu wajar-wajar saja; bila anak diperingatkan guru (dimarahi?) karena lupa mengerjakan PR juga wajar sajalah sekali-sekali; namun justru tidak wajar kalau setiap PR/tugas anak diborong pengerjaan dan penyelesaiannya oleh orangtua. Anda itu orangtua, bukan pemborong!
-0-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H