RUMAH panggung berbaris kokoh di sepanjang jalan kampung tampak kecokelatan, mungkin usianya yang renta hingga warna kayu mulai buram. Biasanya petikan gitar sayup terdengar suara khas dengan nada-nada mengulang dari salah satu suku asal Palembang, Semendo memainkan gitar klasik batanghari sembilan di kedai kopi atau halaman rumah limas suku Semendo sembari menyeduh kopi dengan penganan kripik pisang.
Itulah suasana di kampung Jukuh Batu, kampung tua suku Semendo yang turun temurun menetap di Kabupaten Waykanan, Kecamatan Banjit. Kampung  sarat dengan pesona keindahan alamnya. Jajaran ladang  dengan kelokan turun mendaki,Â
kebun kopi dengan bunganya menyebar wangi, gesekan daun-daun pepohonan tua menambah rindang dan sejuk, gemericik air membentur bebatuan menambah lengkap nyanyian syahdu alam asri untuk dinikmati. Tak salah alamat bagi yang menyukai air terjun alam, untuk sejenak berkunjung ke air terjun Putri Malu kampung Jukuh Batu kecamatan Banjit, kabupaten Waykanan, Lampung.
Berjarak sekitar 246 km dari ibukota provinsi Bandarlampung dan  46 km dari ibukota Kabupaten Waykanan, Blambangan Umpu atau lima jam dari Bandara Radin Intan menuju Waykanan.  Mudah diakses dari jalan lintas Sumatera dengan jalan masuk menuju obyek wisata ini adalah persimpangan kearah SMAN 1 Baradatu. Bisa mengunakan kendaraan roda dua, jika mengunakan kendaran roda empat, tak sampai di lokasi air terjun Putri Malu tetapi hanya sampai di pusat perkampunan Jukuh Batu saja.
Butuh perjuangan ekstra  agar bisa langsung bertatapan dengan air terjun Putri Malu. Kira-kira diperlukan waktu setengah jam perjalanan menggunakan roda dua dari kampung Jukuh Batu.  Setelah itu lanjutkan dengan perjalanan kaki setapak demi setapak menuju lokasi yang membutuhkan waktu hingga 10 menit. Air Terjun Putri Malu kampung Jukuh Batu memiliki ketinggian ± 80 m di kawasan hutan register 46. Airnya yang jatuh ke bawah melengkung lembayung menyerupai punggung manusia yang sedang mandi, sebab itulah masyarakat sekitarnya menamai curup ini dengan Putri Malu.
#Aan Frimadona Roza, Guru IPS SMPN 2 Kasui dan bergiat di Masyarakat Pecinta Wisata Lokal (MPWL) Way Kanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H