[caption id="attachment_297936" align="aligncenter" width="622" caption="Duo grup Bubugiri menghangatkan arena First Media Stage, Java Jazz Festival 2014."][/caption]
Setelah dua tahun absen dari pagelaran legendaris Java Jazz Festival karena kesibukan agenda festival kustom kulture Indonesia, saya mendapatkan undangan untuk kembali larut dalam keintiman musik Jazz selama tiga hari berturut-turut, di acara yang bertajuk Jakarta Intenational Java Jazz Festival 2014. Tak ingin menyianyiakan ajakan langka dan sekalian liburan akhir pekan, saya bergegas mengambil penerbangan Jogja – Jakarta dan bersiap bertemu dengan ratusan ribu orang, bersama-sama menikmati demam musik jazz yang melanda Jakarta.
Setiap awal bulan Maret Jakarta bak berubah menjadi “Jazzkarta”. Benar saja, sebab semua orang berusaha menjadi bagian dari pertunjukan yang sudah digelar rutin untuk kali ke sepuluh. Festival ini menjadi magnet bagi semua lapisan mulai dari penonton, panitia, pedagang, artis, peserta pameran, jasa transportasi, pedagang keliling dan bahkan calo tiket saling berlomba untuk menjadi bagian dari pertunjukan .
Selayaknya festival kelas dunia, Java Jazz Festival 2014 berusaha menghadirkan segala hal tentang unsur jazz. Musik yang berakar dari budaya Amerika dan Eropa ini bukan lagi hanya berbicara tentang blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note semata, lebih dari pakem tersebut, Jazz dalam kemasan festival telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kebutuhan dan gaya hidup. Tak heran jika masyarakat berbondong dan rela merogoh kocek untuk menyaksikan festival ini, Mulai dari penyuka jazz sejati , penikmat musik atau tipikal penonton yang sekedar ingin merasakan sensasi kemegahan Java Jazz Festival .
Deretan artis mancanegara dan Indonesia multi genre seperti : Jamie Cullum, India Arie, Dave Koz, Dirty Loops, Incognito, Allen Stone, Natalie Cole, Indra Lesmana, Raisa, Afgan hingga Agnes Monica , siap menghentak panggung Java Jazz Festival 2014. Namun bagi saya musik dalam berbagai bentuk adalah sebuah cara untuk menggali rasa dan menemukan elemen sosial yang menghubungkannya. Setelah beberapa kali menonton festival ini dengan beragam pilihan tontonan dari puluhan panggung yang tersedia, saya hanya ingin menemukan keasyikan dan keintiman musik jazz itu sendiri.
Salah satu spot yang saya sukai adalah arena terbuka First Media Stage, pangggung besar dengan deretan bangku panjang penonton yang berjajar selayaknya sebuah taman yang luas. Malam itu alunan musik dari Bubugiri, duo grup yang terdiri dari Bubu (Vokal) dan Giri (Gitar) benar benar menghanyutkan pengunjung dalam ekspresi musik jazz. Malam kian larut , dipanggun yang berdekatan, Bella Kalolo dari New Zealand menghadirkan pertunjukan yang dinamis, penonton nampak asyik bergoyang mengikuti irama yang dimainkan.
Hari pertama pertunjukan saya puaskan untuk melihat berbagai booth dan lounge yang ada, sambil sesekali saya sempatkan untuk melihat satu dua pertunjukkan yang tersebar di seluruh area JiExpo Kemayoran. Di penghujung malam saya akhirnya benar benar tenggelam dalam pertunjukan kolaborasi Indra Lesmana dan Maurice Brown. Berawal dari saling berkirim email tentang komposisi lagu “Truth”, keduanya akhirnya sepakat merencanakan merekam kolaborasi ini kedalam sebuah album.
Berikut beberapa foto yang sempat saya abadikan di hari pertama Java Jazz Festival 2014, sebuah festival yang semoga menjadikan Indonesia bagian dari kultur Jazz dunia tanpa kehilangan jati diri kekayaan budaya tentunya, sekali lagi selamat datang dan silahkan larut dalam hingar bingar kota “Jazzkarta”.
[caption id="attachment_297937" align="aligncenter" width="622" caption="Grup Tembang Pribumi membawakan akar budaya musik indonesia dalam unsur jazz."]
[caption id="attachment_297938" align="aligncenter" width="622" caption="Indonesian Bamboo Community industri kerajinan alat musik dari bambu. "]
[caption id="attachment_297939" align="aligncenter" width="622" caption="Penonton berjubel ingin lebih dekat dengan Raisa."]
[caption id="attachment_297940" align="aligncenter" width="622" caption="Suasana penonton di arena First Media Stage. "]
[caption id="attachment_297941" align="aligncenter" width="622" caption="Leonardo and His Impeccable Six menyajikan kesegaran musik Swing-Rockabilly. "]
[caption id="attachment_297943" align="aligncenter" width="622" caption="Penampilan Maurice Brown yang memikat. "]
[caption id="attachment_297944" align="aligncenter" width="622" caption="Indra Lesmana siap merilis album kolaborasi bareng Maurice Brown. "]
[caption id="attachment_297945" align="aligncenter" width="622" caption="Java Jazz Festival sebuah ruang musik yang luas bagi musisi muda Indonesia."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H