Mohon tunggu...
Aan Faizin Nur Hidayat
Aan Faizin Nur Hidayat Mohon Tunggu... mahasiswa -

just student

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ditegur Seorang Marijo a.k.a Marini*

18 November 2010   19:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini kami Tim Kemanusian Merdeka wilayah klaten mencoba konfirmasi ke bagian koordinator kegiatan anak untuk melakukan kegiatan dengan anak-anak yang selama ini kami dampingi. Perjalanan kami awali dengan mendatangi desa kokosan. Disana kami bertemu denga ketua posko. Setelah mendapat info bahwa anak-anak yang berada di posko tersebut sedang berkegiatan di sekolah alam marinir kami langsung menuju ke tempat.

Sesampai disana kita mencoba menemui koordinator sekolah alam. Kita bertemu dengan beberapa penjaga, kami menjelaskan maksud kedatangan kami. Setelah itu kita di persilahkan masuk ke tenda komando untuk membicarakan maksud kedatangan kami. Setelah mengutarakan maksud kedatangan kami kepada seorang, dia memanggilkan pimpinan dia. Dan untuk ketiga kalinya kami harus menjelaskan maksud kedatangan kami ke tempat itu. Setelah berbicara panjang lebar pimpinan itu mengarahkan kepada seorang mahasiswa yang ditujuk dia sebagai koordinator.

Setelah bertemu dengan mahasiswa itu, kita diajak mahasiswa itu mengobrol untuk koordinasi pembagian jadwal kegiatan dengan anak. Dua rekan saya mengikuti mahasiswa tersebut

[caption id="attachment_73593" align="alignnone" width="300" caption="pembicaraan koordinasi"][/caption] p { margin-bottom: 0.08in; }

Setelah bertemu dengan mahasiswa itu, kita diajak mahasiswa itu mengobrol untuk koordinasi pembagian jadwal kegiatan dengan anak. Dua rekan saya mengikuti mahasiswa tersebut. Saya tidak mengikuti pembicaraan tersebut karena kedua teman saya lebih berkompeten. Setelah kedua teman saya keluar dari tenda komando beserta mahasiswa tersebut, saya berjalan menghampiri kawan-kawan yang lain. Dan sebelum sampai di tempat kawan-kawan saya berkumpul, saya di tegur oleh seorang marijo.

Marijo : Maaf mas, besok kalau kesini tolong diperhatikan pakaiannya

Saya : Kenapa dengan pakaiannya pak?(pikiran saya pada saat ditanya adalah kaos atau baju yang sedang saya pakai salah)

Marijo : ya kalau bisa pakai celana yang lebih sopan, takutnya mempengaruhi anak-anak.

Saya :(dalam hati Hah??)oww,, iya pak

[caption id="attachment_73594" align="alignnone" width="300" caption="yang ditegur"]

12901085991651916364
12901085991651916364
[/caption] p { margin-bottom: 0.08in; }

saya benar-benar kaget, karena selama ini belum pernah ada yang mempermasalahkannya. Dalam pikiran saya kenapa hal diluar yang selalu dilihat, bukan apa yang kita lakukan. Padahal seharusnya ada beberapa oknum yang lebih pantas ditegur.

[caption id="attachment_73596" align="alignnone" width="300" caption="seharusnya yg ditegur"]

12901089561622399973
12901089561622399973
[/caption] [caption id="attachment_73597" align="alignnone" width="281" caption="oknum yang harus ditegur keras(klik gambar untuk memperbesar)"]
12901092671074569311
12901092671074569311
[/caption] Ya semuanya mungkin mempunyai cara pandang dan kebiasaan tersendiri dan mungkin cuma diri mereka sendiri yang bisa mengerti dan memahaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun