Pada tanggal 16 maret – 5 April 2014 yang lalu KPU menetapkan masa kampanye untuk pemilu legislatif. Bayangkan sebanyak 6.607 calon legislator akan memperebutkan 260 kursi DPR dan 945 calon anggota DPD akan merebutkan 136 Kursi. Adapun belasan ribu calon legislator akan memperebutkan 2.137 kursi DPRD provinsi dan 17.567 kursi DPRD Kabuoaten/kota. Partai politik mencoba menawarkan gagasan dan program untuk menarik perhatian 181,1 juta pemilih.
Hari ini, Rabu tanggal 9 April 2014 masyarakat pun bergelombang mendatangi TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk menggunakan hak suaranya. Terlihat dengan jelas hilir mudik masyarakat di TPS-TPS yang telah dipersiapan. Terlihat wajah mereka penuh dengan rasa percaya diri untuk menentukan pilihannya. Ya, ini salah satu “pesta” dari demokrasi yang dianut oleh bangsa ini. Dimana PEMILU menjadi salah satu instrumen integritas bangsa. Tentunya harapan masyarakat dalam memilih calon legislator yang mampu mengerjakan tugas dengan baik, tanpa korupsi, mementingkan kesejahteraan sosial dan masih banyak lagi.
Geliat masyarakat pun kembali terasa. Mereka memenuhi TPS terdekat seusai pukul 13.00 WIB, masyarakat sangat antusias untuk mengikuti penghitungan suara yang dilakukan. Terlihat berbagai element masyarakat dari tukang becak, ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, sampai aparat pemerintahan juga mengikuti proses ini dengan seksama. Suara mereka pun riuh tak kala salah satu partai mengungguli perolehan suara sementara. Situasi ini tentunya jarang kita temui, biasanya masyarakat hanya membicarakan bagaimana kinerja pemerintahan dan politik lewat obrolan sehari-hari. Demokrasi menjadi pemandangan yang berbeda disela-sela kesibukan mereka.
Ya, hari ini adalah hari rakyat yang berkuasa. Kesadaran mereka menentukan nasib untuk lima tahun kedepan perlu diacungi jempol. Sesuai laporan dari media-media hari ini, jumlah pemilih sampai pada angka 60 persen lebih. Boleh diambil kesimpulan sementara bahwa kesadaran masyarakat akan PEMILU 2014 semakin naik dari periode sebelumnya. Fakta ini membuktikan bahwa masyarakat berpesta pada hari ini. Mereka tidak mau kecolongan dengan hak suara mereka. Sebab bagi kita yang memilih maka kita juga telah menentukan mau dibawa kemana nasib bangsa ini. Namun tugas kita sebagai pemilik suara belum selesai, ini baru permulaan. Tugas kita masih panjang, semoga setelah pemungutan suara hari kita tetap bisa menjaga nuansa demokrasi ini dengan baik.
