Mohon tunggu...
Aan NurjanahSPd
Aan NurjanahSPd Mohon Tunggu... Guru - Guru dan ibu rumah tangga yang bercita-cita ingin menjadi penulis berbagai topik.

Aan Nurjanah, S.Pd adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 218 Jakarta. Ia mempunyai hobi membaca, wisata, dan menulis. Selama pandemik mengikuti berbagai grup untuk belajar kepenulisan berbagai genre.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Bahasa dan Meningkatkan Percaya Diri dengan Mendongeng

29 Juni 2021   23:12 Diperbarui: 2 Juli 2021   19:32 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya  teringat masa kecil yang selalu dibacakan cerita oleh orang tua sebelum tidur malam. Cerita Si Kancil, Cinderella, maupun cerita rakyat dari daerah Indonesia menemani tidurku. 

Kegiatan menyampaikan cerita bisa disebut mendongeng / story telling. Apalagi dengan situasi dan kondisi sekarang, banyak waktu yang dapat digunakan untuk mendongeng. 

Kegiatan tersebut dapat dilakukan juga ketika menemani anak bermain di rumah. Orangtua nantinya akan terbiasa untuk mendongeng dan membuat hubungan dengan buah hati menjadi lebih dekat.

Sejalan dengan perkembangan metode pembelajaran bahasa, mendongeng merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Pendongeng dalam hal ini guru harus dapat membuat pelaksanaan mendongeng membuat siswa tertarik dan mudah memahami materi pelajaran. 

Berbagai materi cerita sudah banyak dapat kita temukan, baik secara tercetak maupun melalui internet. 

Ada beberapa fungsi mendongeng dalam pembelajaran bahasa :

1. Mengasah kemampuan berbicara dan mendengarkan.

2. Melatih pronunciation (pelafalan).

3. Menambah pembendaharaan kosakata, frasa, dan idiom.

4. Merangsang daya imajinasi dan kreativitas. 

5. Mendorong mempelajari budaya negara lain.

6. Meningkatkan kepercayaan diri. 

Tips menjadi pendongeng yang baik :

1. Pilih dan pahami cerita yang ingin disampaikan.

Kita harus tahu tokoh dan karakter, alur cerita, latar belakang,  serta  pesan moral yang ada dalam cerita. 

2. Sering berlatih.

Dengan berlatih, kita bisa tahu apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Gunakan cermin sehingga kita dapat melihat cara berbicara, ekspresi wajah, maupun gestur tubuh.  

3. Perhatikan suara, mimik wajah, dan gerak tubuh

Tinggi rendahnya suara kita adalah salah satu contoh dalam  menentukan suasana cerita (apakah suasana marah, sedih, atau bahagia). Pengucapan suara yang berbeda sesuai tokoh juga membuatnya menarik dan tidak membosankan. Ketiga faktor tersbut sangat mendukung dan dapat menentukan apakah cerita yang disampaikan hidup dan menarik bagi pendengar.

4. Gunakan Alat Peraga

Kita bisa menggunakan boneka kecil / boneka tangan, gambar-gambar tokoh yang diperbesar dan berwarna, memakai  kostum yang sesuai dengan cerita.

Nantinya anak juga dibimbing agar dapat mendongeng di depan keluarga sehingga nantinya terbiasa mendongeng di depan kelas. Pemilihan cerita yang mengandung nilai moral yang baik dapat dijadikan contoh dalam membentuk karakter anak. 

Dengan kegiatan mendongeng dan latihan terus menerus diharapkan kepercayaan diri anak meningkat. (AN)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun